OJK tegaskan akan dukung asas resiprokal
OJK tegaskan akan dukung asas resiprokal
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, akan tetap menjunjung tinggi asas resiprokal atau kesetaraan pasca beralihnya kewenangan akuisisi bank ke OJK dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2014.
Karena itu, dia mengaku, akan meminta data-data pendukung, terutama kepada otoritas perbankan di negara-negara tetangga agar perbankan asal Indonesia dapat membuka cabang di negara tetangga tersebut.
"Saya kira, kita perlu dukungan dari otoritas di sana (negara lain) bahwa nanti kalau kita ke sana (membuka cabang) juga dizinkan dan sebagainya," ujar Muliaman dalam acara Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Menjelang peralihan wewenang akuisisi bank ke OJK pada Januari 2014, Muliaman menjelaskan, OJK bersama BI masih mencari hal-hal yang bisa diperbaiki secara seksama agar proses peralihan tersebut berjalan lancar.
Dia menambahkan, OJK secara prinsip tidak akan mengubah aturan akuisisi bank yang sudah dibuat dan dijalan sebelumnya oleh Bank Sentral.
"Cuma mungkin yang kita perlukan hanya data pendukungnya. Saya pikir juga mungkin BI melihat banyak hal-hal yang masih perlu perhatian ke depan," ujar Muliaman.
Karena itu, dia mengaku, akan meminta data-data pendukung, terutama kepada otoritas perbankan di negara-negara tetangga agar perbankan asal Indonesia dapat membuka cabang di negara tetangga tersebut.
"Saya kira, kita perlu dukungan dari otoritas di sana (negara lain) bahwa nanti kalau kita ke sana (membuka cabang) juga dizinkan dan sebagainya," ujar Muliaman dalam acara Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Menjelang peralihan wewenang akuisisi bank ke OJK pada Januari 2014, Muliaman menjelaskan, OJK bersama BI masih mencari hal-hal yang bisa diperbaiki secara seksama agar proses peralihan tersebut berjalan lancar.
Dia menambahkan, OJK secara prinsip tidak akan mengubah aturan akuisisi bank yang sudah dibuat dan dijalan sebelumnya oleh Bank Sentral.
"Cuma mungkin yang kita perlukan hanya data pendukungnya. Saya pikir juga mungkin BI melihat banyak hal-hal yang masih perlu perhatian ke depan," ujar Muliaman.
(rna)
Explore More