BI prediksi inflasi November 0,5%
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi, inflasi pada November 2013 akan meningkat hingga mencapai 0,4-0,5 persen.
Kendati demikian, survei pemantauan BI hingga pekan pertama bulan November angka inflasi November sekitar 0,1 persen.
"Perkiraan kita (inflasi November) di sekitar segitu (0,4-0,5 persen). Harapannya sih lebih rendah dari itu," ujar Perry dalam acara Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Dia juga memprediksi, angka inflasi November dan Desember kembali tinggi karena menjadi kondisi musiman yang sudah sering terjadi dari tahun ke tahun, terutama menjelang akhir tahun akibat konsumsi masyarakat yang meningkat.
"November sama Desember memang inflasi biasanya agak naik, sifatnya seasonal. Jadi, memang bukan sesuatu yang luar biasa," ujar dia.
Sementara itu, Badan Pusat Stastistik (BPS) pada Oktober 2013 mencatat inflasi bulanan sebesar 0,09 persen didorong melonjaknya harga cabai, setelah pada September 2013 mengalami deflasi 0,35 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender menjadi 7,66 persen dan inflasi tahunan mencapai 8,32 persen.
Menteri Keuangan M Chatib Basri sebelumnya meyakini inflasi bulan ini tidak terlalu besar, sehingga inflasi akhir 2013 di bawah 9 persen. Angka inflasi tahunan ini di bawah asumsi makro APBN-P 2013 yang ditargetkan sebesar 9,2 persen.
Kendati demikian, survei pemantauan BI hingga pekan pertama bulan November angka inflasi November sekitar 0,1 persen.
"Perkiraan kita (inflasi November) di sekitar segitu (0,4-0,5 persen). Harapannya sih lebih rendah dari itu," ujar Perry dalam acara Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Dia juga memprediksi, angka inflasi November dan Desember kembali tinggi karena menjadi kondisi musiman yang sudah sering terjadi dari tahun ke tahun, terutama menjelang akhir tahun akibat konsumsi masyarakat yang meningkat.
"November sama Desember memang inflasi biasanya agak naik, sifatnya seasonal. Jadi, memang bukan sesuatu yang luar biasa," ujar dia.
Sementara itu, Badan Pusat Stastistik (BPS) pada Oktober 2013 mencatat inflasi bulanan sebesar 0,09 persen didorong melonjaknya harga cabai, setelah pada September 2013 mengalami deflasi 0,35 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender menjadi 7,66 persen dan inflasi tahunan mencapai 8,32 persen.
Menteri Keuangan M Chatib Basri sebelumnya meyakini inflasi bulan ini tidak terlalu besar, sehingga inflasi akhir 2013 di bawah 9 persen. Angka inflasi tahunan ini di bawah asumsi makro APBN-P 2013 yang ditargetkan sebesar 9,2 persen.
(rna)