IHSG diprediksi belum bisa move on dari zona merah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksikan masih belum bisa bergerak (move on) dari posisinya di zona merah.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan, IHSG akan berada pada rentang support 4.310-4.325 dan resistance 4.365-4.408.
"Maraknya pemberitaan keluhan dari pengusaha terhadap kenaikan BI Rate, perkiraan akan penurunan permintaan properti, hingga kembali turunnya nilai rupiah menghambat apresiasi IHSG," kata Reza, Senin (18/11/2013).
Bila menilik laju IHSG pekan lalu yang diharapkan dapat melanjutkan kenaikannya justru membuat pelaku pasar terjebak dengan kenaikan yang sempat terjadi pada IHSG di sesi pagi.
Untuk sesi siang, laju IHSG bukannya membaik justru makin melanjutkan pelemahan berbeda jauh dengan laju bursa saham Asia yang sedang berada di teritori hijaunya.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level 4.406,64 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.322,08 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4.335,45.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG yang sempat melampaui target support (4.310-4.350) dan bahkan target resisten (4.380-4.395) gagal bertahan dan berakhir kembali di target support memberikan gambaran masih adanya sentimen negatif yang menghadang. IHSG belum dapat keluar dari tren penurunannya," tutur dia.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan, IHSG akan berada pada rentang support 4.310-4.325 dan resistance 4.365-4.408.
"Maraknya pemberitaan keluhan dari pengusaha terhadap kenaikan BI Rate, perkiraan akan penurunan permintaan properti, hingga kembali turunnya nilai rupiah menghambat apresiasi IHSG," kata Reza, Senin (18/11/2013).
Bila menilik laju IHSG pekan lalu yang diharapkan dapat melanjutkan kenaikannya justru membuat pelaku pasar terjebak dengan kenaikan yang sempat terjadi pada IHSG di sesi pagi.
Untuk sesi siang, laju IHSG bukannya membaik justru makin melanjutkan pelemahan berbeda jauh dengan laju bursa saham Asia yang sedang berada di teritori hijaunya.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level 4.406,64 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.322,08 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4.335,45.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG yang sempat melampaui target support (4.310-4.350) dan bahkan target resisten (4.380-4.395) gagal bertahan dan berakhir kembali di target support memberikan gambaran masih adanya sentimen negatif yang menghadang. IHSG belum dapat keluar dari tren penurunannya," tutur dia.
(rna)