Situbondo-Bantaeng ingin perluas kerja sama ekonomi

Senin, 18 November 2013 - 17:55 WIB
Situbondo-Bantaeng ingin...
Situbondo-Bantaeng ingin perluas kerja sama ekonomi
A A A
Sindonews.com - Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur ingin memperluas kerjasama dengan Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama di bidang pertanian.

"Pendapatan dari sektor pertanian selama ini masih berada di urutan kedua dibanding perdagangan dan hotel padahal potensi lahan cukup memadai," kata Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bantaeng, Senin (18/11/2013).

Bupati pada kunker tersebut disertai Ketua Tim Penggerak PKK Hj Umi Kalsum Dadang Wigiarto, Sekda H Saifullah, Ketua Dharma Wanita Situ Uswatun Hasanah Saefullah.

Menurut Dadang, pihaknya sudah banyak mendengar tentang perkembangan Bantaeng, termasuk melalui media. Dari aspek geografis Situbondo dan Bantaeng sama.

"Kami mendapat informasi, Bantaeng dan Situbondo sama-sama pernah menjadi daerah tertinggal. Sama-sama punya pantai, daratan dan pegunungan. Karena itu, kami ingin belajar banyak dan mencoba mengembangkan jaringan agar bisa tumbuh bersama," ujarnya.

Hanya saja, terang Dadang, tipologi masyarakatnya mungkin beda sebab Situbondo dengan penduduk 659 ribu jiwa, kadang menyulitkan pengaturan Jamkesda karena bila ada program kemiskinan, maka mendadak banyak yang mengaku miskin.

Dari sisi APBD, Situbondo yang semula Rp648 miliar, kini meningkat di atas Rp1 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen menjadi 5,5 persen.

Tahun 2014, Pemda merencanakan membentuk minapolitan. Selain itu Resi gudang yang ada juga tidak bisa dimanfaatkan karena kurangnya respon dari petani. Situbondo memiliki panjang pantai 150 km dengan pengembangan berbagai jenis ikan kerapu.

Untuk itu, ia berharap kepada seluruh jajarannya yang turut dalam Kunker ini agar menggali lebih banyak, belajar dan timba ilmu agar dapat diterapkan di Situbondo.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik kunker yang dilakukan jajaran Pemda Situbondo ke kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.

Menurut Nurdin, daerah terkecil di Sulsel ini keluar dari Kementerian Pemberdayaan Daerah tertinggal pada 2010 dengan pertumbuhan ekonomi 5,7 persen.

Namun berkat kerja keras, pertubuhan ekonomi tersebut meningkat tajam menjadi 8,9 persen pada 2012 dengan jumlah penduduk 190 ribu jiwa. Kini, Bantaeng tumbuh 74 persen dari sektor pertanian melalui system penanaman Legowo 21.

Di desa, jelas Nurdin, juga dibentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dibekali modal Rp100 juta untuk merangsang produksi masyarakat desa.

Pengembangan tersebut didasarkan pentingnya pangan ke depan. "Orang bisa saja menunda beli mobil, tapi untuk makan tentu tidak bisa ditunda," urainya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5516 seconds (0.1#10.140)