Menperin prioritaskan BUMN untuk angkutan murah pedesaan
A
A
A
Sindonews.com - Mengenai program Angkutan Murah Pedesaan, Menteri Perindustrian MS Hidayat akan memprioritaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadi pilot project program tersebut.
Dia beralasan, apabila ada BUMN tertarik dan berhasil mengembangkan Angkutan Murah Pedesaan maka akan ada banyak sektor swasta yang juga tertarik mengembangkan kendaraan tersebut.
Hidayat juga mengungkapkan, di masa lalu Kemenperin pernah bekerjasama dengan salah satu BUMN yaitu PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) untuk membuat Angkutan Umum Pedesaan. Namun pada akhirnya Inka kembali kepada bisnis gerbong keretanya.
"Kemenperin yang siapkan konsepnya, tapi mesti ada pelaku (usahanya). Swasta akan tertarik kalau BUMN memulai duluan," ujar Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Untuk itu, dia mengaku akan berbicara di depan seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk membicarakan konsep Angkutan Murah Pedesaan ini Selasa besok.
"Yang harus diketahui, PPnBM Angkutan Umum Pedesaan ini nol. Jadi dari dulu sudah ada fasilitasnya dan 9 persen dari angkutan umum pick up dan truk sudah dipenuhi industri dalam negeri," jelasnya.
Hidayat menambahkan, dirinya juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai kajian teknologi Angkutan Umum Pedesaan ini. "Itu untuk platform konversinya," tukasnya.
Dia beralasan, apabila ada BUMN tertarik dan berhasil mengembangkan Angkutan Murah Pedesaan maka akan ada banyak sektor swasta yang juga tertarik mengembangkan kendaraan tersebut.
Hidayat juga mengungkapkan, di masa lalu Kemenperin pernah bekerjasama dengan salah satu BUMN yaitu PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) untuk membuat Angkutan Umum Pedesaan. Namun pada akhirnya Inka kembali kepada bisnis gerbong keretanya.
"Kemenperin yang siapkan konsepnya, tapi mesti ada pelaku (usahanya). Swasta akan tertarik kalau BUMN memulai duluan," ujar Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Untuk itu, dia mengaku akan berbicara di depan seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk membicarakan konsep Angkutan Murah Pedesaan ini Selasa besok.
"Yang harus diketahui, PPnBM Angkutan Umum Pedesaan ini nol. Jadi dari dulu sudah ada fasilitasnya dan 9 persen dari angkutan umum pick up dan truk sudah dipenuhi industri dalam negeri," jelasnya.
Hidayat menambahkan, dirinya juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai kajian teknologi Angkutan Umum Pedesaan ini. "Itu untuk platform konversinya," tukasnya.
(gpr)