SBY resmikan blueprint literasi keuangan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar sistem keuangan Indonesia dapat berjalan dengan aman, di tengah gejolak global, dan tetap berkontribusi besar terhadap ekonomi domestik.
Pertama, industri keuangan harus terus menguat. Sebab dengan berkembangnya industri keuangan ini ekonomi Indonesia akan terus berkembang juga. Kedua, masyarakat Indonesia harus mengetahui dan sekaligus menggunakan jasa keuangan itu. Dan ketiga, negara harus memastikan sistem keuangan aman, dan tidak mudah terguncang meski di tengah gejolak dunia.
Saat meresmikan cetak biru (blueprint) Literasi Keuangan di Jakarta Convention Center Jakarta, Selasa (19/11/2013), Presiden SBY mengatakan, yang menjadi persoalan adalah bagaimana agar sistem dan praktek sistem keuangan benar aman dan memiliki ketahanan tinggi.
"Kalau itu yang kita jadikan tujuan maka pengawasan harus dilakukan secara seksama dan perlindungan konsumen harus dijaga. Pengalaman kita pada 2008, kita harus memiliki mekanisme sistem keuangan manakala ada gejolak dan kalau ketiga hal tersebut kita jalankan maka sistem keuangan kita akan aman," kata SBY .
Program Strategi Nasional Literasi Keuangan itu disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan dari seluruh industri keuangan baik perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan, pegadaian dan dana pensiun.
Program ini ditujukan untuk memperluas akses informasi dan akses kepemilikan serta pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan.
Misi literasi keuangan ini yakni melakukan edukasi di bidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas. Meningkatkan akses informasi dan penggunaan produk jasa keuangan melalui pengembangan infrastruktur pendukung literasi keuangan.
Peluncuran dan pencanangan literasi keuangan tersebut sekaligus juga memperkenalkan Mobil Literasi Keuangan (Si Molek), yang maskot dan jargon literasi keuangan (SIKAPI Uang dengan Bijak), serta mini website dan financial customer care di nomor 021-500 655.
Untuk memastikan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, program Strategi Nasional Literasi Keuangan mencanangkan tiga pilar utama yaitu mengedepankan program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, berbentuk penguatan infrastruktur literasi keuangan, dan berbicara tentang pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau.
Penerapan ketiga pilar tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi sehingga masyarakat dapat memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.
Pertama, industri keuangan harus terus menguat. Sebab dengan berkembangnya industri keuangan ini ekonomi Indonesia akan terus berkembang juga. Kedua, masyarakat Indonesia harus mengetahui dan sekaligus menggunakan jasa keuangan itu. Dan ketiga, negara harus memastikan sistem keuangan aman, dan tidak mudah terguncang meski di tengah gejolak dunia.
Saat meresmikan cetak biru (blueprint) Literasi Keuangan di Jakarta Convention Center Jakarta, Selasa (19/11/2013), Presiden SBY mengatakan, yang menjadi persoalan adalah bagaimana agar sistem dan praktek sistem keuangan benar aman dan memiliki ketahanan tinggi.
"Kalau itu yang kita jadikan tujuan maka pengawasan harus dilakukan secara seksama dan perlindungan konsumen harus dijaga. Pengalaman kita pada 2008, kita harus memiliki mekanisme sistem keuangan manakala ada gejolak dan kalau ketiga hal tersebut kita jalankan maka sistem keuangan kita akan aman," kata SBY .
Program Strategi Nasional Literasi Keuangan itu disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan dari seluruh industri keuangan baik perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan, pegadaian dan dana pensiun.
Program ini ditujukan untuk memperluas akses informasi dan akses kepemilikan serta pemahaman masyarakat akan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan.
Misi literasi keuangan ini yakni melakukan edukasi di bidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas. Meningkatkan akses informasi dan penggunaan produk jasa keuangan melalui pengembangan infrastruktur pendukung literasi keuangan.
Peluncuran dan pencanangan literasi keuangan tersebut sekaligus juga memperkenalkan Mobil Literasi Keuangan (Si Molek), yang maskot dan jargon literasi keuangan (SIKAPI Uang dengan Bijak), serta mini website dan financial customer care di nomor 021-500 655.
Untuk memastikan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, program Strategi Nasional Literasi Keuangan mencanangkan tiga pilar utama yaitu mengedepankan program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, berbentuk penguatan infrastruktur literasi keuangan, dan berbicara tentang pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau.
Penerapan ketiga pilar tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi sehingga masyarakat dapat memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.
(gpr)