RNI akan embargo semua bisnis dengan Australia
A
A
A
Sindonews.com - Rencana PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang akan mengembangkan sapi di Australia, tampaknya akan mengalami penundaan.
Hal tersebut disebabkan adanya penyadapan yang dilakukan pihak Australia terhadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya pada 2009, sehingga RNI memutuskan untuk mengembargo kerja sama dengan Australia.
Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro mengungkapkan, untuk sementara semua ekspansi bisnis impor dari Australia akan dihentikan.
"Kita akan menghentikan untuk sementara semua bisnis kita dengan Australia sambil menunggu proses yang berlangsung antara Presiden dan Perdana Menterinya," Kata Ismed saat ditemui dalam Acara Pembukaan Gerai Waroeng Rajawali di Mega Kuningan Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Ismed mengatakan, penghentian sementara tersebut merupakan langkah RNI untuk menjaga marwah dan martabat negeri ini. "Kita bisnis saling percaya, kalau tidak ada kepercayaan gimana mau bisnis." kata Ismed.
Padahal, lanjut dia, proses akuisisi RNI terhadap peternakan sapi di Australia seluas 2.500 hektare dengan kapasitas 10 ribu sapi sudah dalam tahap penentuan perusahaan Nort Teritory.
"Kita hentikan sambil menunggu proses yang berlangsunglah, dan hingga keadaan kembali kondusif," pungkas dia.
Hal tersebut disebabkan adanya penyadapan yang dilakukan pihak Australia terhadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya pada 2009, sehingga RNI memutuskan untuk mengembargo kerja sama dengan Australia.
Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro mengungkapkan, untuk sementara semua ekspansi bisnis impor dari Australia akan dihentikan.
"Kita akan menghentikan untuk sementara semua bisnis kita dengan Australia sambil menunggu proses yang berlangsung antara Presiden dan Perdana Menterinya," Kata Ismed saat ditemui dalam Acara Pembukaan Gerai Waroeng Rajawali di Mega Kuningan Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Ismed mengatakan, penghentian sementara tersebut merupakan langkah RNI untuk menjaga marwah dan martabat negeri ini. "Kita bisnis saling percaya, kalau tidak ada kepercayaan gimana mau bisnis." kata Ismed.
Padahal, lanjut dia, proses akuisisi RNI terhadap peternakan sapi di Australia seluas 2.500 hektare dengan kapasitas 10 ribu sapi sudah dalam tahap penentuan perusahaan Nort Teritory.
"Kita hentikan sambil menunggu proses yang berlangsunglah, dan hingga keadaan kembali kondusif," pungkas dia.
(izz)