PGAS optimistis dapat blok milik Hess
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia (SEI) optimistis dapat menyelesaikan proses negosiasi pembelian blok minyak dan gas bumi (migas) milik Hess Corporation.
Head of Corporate Comunication PGAS Ridha Ababil menerangkan, PT Saka Energi Indonesia (SEI) saat ini tengah mengikuti tender pembelian dua dari empat blok migas milik Hess yang berlokasi di Indonesia.
"Sedang dalam proses negosiasi. Yang kami ikut itu tentu yang sudah berproduksi," ujar Ridha saat dihubungi, Kamis (21/11/2013).
Dalam pengumumannya, satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa Hess berniat melelang tiga dari empat blok, yakni Pangkah, Semai dan South Sesulu. Adapun dari ketiga blok yang dilelang tersebut, blok Ujung Pangkah yang paling menarik minat perseroan.
Namun demikian, dalam proses penjualan tersebut, PGAS bukan satu-satunya pihak yang menyatakan minat terhadap blok Ujung Pangkah.
Bersama PGAS melalui PT Saka Energi Indonesia turut ambil bagian pula dalam proses tender tersebut adalah PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Pertamina.
Disinggung mengenai investasi yang telah dicadangkan untuk proses tersebut, Ridha memilih bungkam lantaran proses negosiasi masih berjalan.
"Persyaratan (untuk mengikuti tender) sudah beres semua. Tapi ini kan kita masih proses negosiasi. Kalau kita bongkar sekarang, nanti yang lain nawar lebih murah, kita bisa repot," ujar dia.
Sebenarnya, PGAS telah memiliki 25 persen hak partisipasi atas blok Ujung Pangkah, dimana kala itu perseroan harus menggelontorkan dana investasi mencapai USD265 juta untuk membeli hak partisipasi dari Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company PSC (Kupfec).
Dengan kata lain, perseroan memiliki hak lebih sedikit dibanding perusahaan saingannya yang sama-sama berminat pada blok migas dengan kapasitas produksi minyak mencapai 12.000 barel per hari (bph) dan gas 50 juta kaki kubik per hari.
Peru diketahui, di Indonesia secara total Hess memiliki empat blok migas, yang meliputi Blok Ujung Pangkah Gresik, Blok Semai V di Papua Barat, Blok South Sesulu Kalimantan Timur dan Blok Timur Sea 1. Sementara, digelarnya tender penjualan merupakan bagian dari rencana Hess mencabut seluruh investasinya yang berlokasi di Indonesia.
Head of Corporate Comunication PGAS Ridha Ababil menerangkan, PT Saka Energi Indonesia (SEI) saat ini tengah mengikuti tender pembelian dua dari empat blok migas milik Hess yang berlokasi di Indonesia.
"Sedang dalam proses negosiasi. Yang kami ikut itu tentu yang sudah berproduksi," ujar Ridha saat dihubungi, Kamis (21/11/2013).
Dalam pengumumannya, satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa Hess berniat melelang tiga dari empat blok, yakni Pangkah, Semai dan South Sesulu. Adapun dari ketiga blok yang dilelang tersebut, blok Ujung Pangkah yang paling menarik minat perseroan.
Namun demikian, dalam proses penjualan tersebut, PGAS bukan satu-satunya pihak yang menyatakan minat terhadap blok Ujung Pangkah.
Bersama PGAS melalui PT Saka Energi Indonesia turut ambil bagian pula dalam proses tender tersebut adalah PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Pertamina.
Disinggung mengenai investasi yang telah dicadangkan untuk proses tersebut, Ridha memilih bungkam lantaran proses negosiasi masih berjalan.
"Persyaratan (untuk mengikuti tender) sudah beres semua. Tapi ini kan kita masih proses negosiasi. Kalau kita bongkar sekarang, nanti yang lain nawar lebih murah, kita bisa repot," ujar dia.
Sebenarnya, PGAS telah memiliki 25 persen hak partisipasi atas blok Ujung Pangkah, dimana kala itu perseroan harus menggelontorkan dana investasi mencapai USD265 juta untuk membeli hak partisipasi dari Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company PSC (Kupfec).
Dengan kata lain, perseroan memiliki hak lebih sedikit dibanding perusahaan saingannya yang sama-sama berminat pada blok migas dengan kapasitas produksi minyak mencapai 12.000 barel per hari (bph) dan gas 50 juta kaki kubik per hari.
Peru diketahui, di Indonesia secara total Hess memiliki empat blok migas, yang meliputi Blok Ujung Pangkah Gresik, Blok Semai V di Papua Barat, Blok South Sesulu Kalimantan Timur dan Blok Timur Sea 1. Sementara, digelarnya tender penjualan merupakan bagian dari rencana Hess mencabut seluruh investasinya yang berlokasi di Indonesia.
(rna)