Jatim dan Nigeria perkuat kerja sama perdagangan
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah isu penyadapan Australia dan Indonesia, Provinsi Jawa Timur (Jatim) mulai menjajaki penguatan kerja sama perdagangan dan pertanian dengan Nigeria. Selama ini kerja sama perdagangan Jatim dengan Nigeria nilainya masih rendah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, penjajakan ini dimulai dari kunjungan Ibikunle Amonsu, Gubernur Ogun State ke Pemprov Jatim. Kedatangan Gubernur Ogun ini mengundang sejumlah investor dari Jatim untuk berinvestasi di Nigeria.
"Alasannya adalah banyak kemiripan antara Jatim dan Provinsi Ogun. Salah satunya komoditas yang ditanam di Jatim bisa diberdayakan di sana," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, Jumat (22/11/2013).
Menurutnya, Jatim dan Provinsi Ogun memang sudah ada kerja sama perdagangan, tapi nilanya masih kecil. Setidaknya ada komoditi non migas Jatim yang diekspor ke Nigeria seperti pulp dan kertas, pengolahan kelapa sawit, barang-barang kimia, alat-alat listrik, makanan, dan minuman.
"Jumlahnya memang relatif kecil. Penjajakkan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas ekspor. Saat ini nilai perdagangan ke Nigeria hanya USD17,6 juta dan pertumbuhan sangat kecil sekitar 10 persen," katanya.
Gus Ipul juga menepis jika upaya memperkuat kerja sama perdagangan dengan Nigeria karena ada ketegangan atara Indonesia dan Australia gara-gara kasus penyadapapan.
"Saya enggak tahu. Yang jelas mereka datang ke sini atas inisiatif sendiri. Dalam waktu dekat juga Pemprov akan ke sana untuk menindaklanjuti kerja sama ini," terangnya.
Meski angka eskpor dan impor ke Nigeria relatif kecil, namun sepanjang 2009 hingga 2013 menunjukkan surplus. Surplus terbesar terjadi pada 2011 mencapai USD76,09 juta.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, penjajakan ini dimulai dari kunjungan Ibikunle Amonsu, Gubernur Ogun State ke Pemprov Jatim. Kedatangan Gubernur Ogun ini mengundang sejumlah investor dari Jatim untuk berinvestasi di Nigeria.
"Alasannya adalah banyak kemiripan antara Jatim dan Provinsi Ogun. Salah satunya komoditas yang ditanam di Jatim bisa diberdayakan di sana," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, Jumat (22/11/2013).
Menurutnya, Jatim dan Provinsi Ogun memang sudah ada kerja sama perdagangan, tapi nilanya masih kecil. Setidaknya ada komoditi non migas Jatim yang diekspor ke Nigeria seperti pulp dan kertas, pengolahan kelapa sawit, barang-barang kimia, alat-alat listrik, makanan, dan minuman.
"Jumlahnya memang relatif kecil. Penjajakkan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas ekspor. Saat ini nilai perdagangan ke Nigeria hanya USD17,6 juta dan pertumbuhan sangat kecil sekitar 10 persen," katanya.
Gus Ipul juga menepis jika upaya memperkuat kerja sama perdagangan dengan Nigeria karena ada ketegangan atara Indonesia dan Australia gara-gara kasus penyadapapan.
"Saya enggak tahu. Yang jelas mereka datang ke sini atas inisiatif sendiri. Dalam waktu dekat juga Pemprov akan ke sana untuk menindaklanjuti kerja sama ini," terangnya.
Meski angka eskpor dan impor ke Nigeria relatif kecil, namun sepanjang 2009 hingga 2013 menunjukkan surplus. Surplus terbesar terjadi pada 2011 mencapai USD76,09 juta.
(izz)