Muncul di Kemenkeu, Anggito 'diledek' Chatib
A
A
A
Sindonews.com - Ada satu kejadian menarik dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang penempatan dana haji dalam Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dihelat di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Dalam awal sambutannya, Menteri Kuangan (Menkeu) M Chatib Basri 'meledek' Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu yang seringkali menggunakan kosakata ekonomi yang sejajar pejabat Kementerian Keuangan.
Sebelumnya Anggito juga memberikan sambutan dalam penempatan dana haji dalam SBSN dengan kosakata ekonomi yang cukup rumit seperti kata-kata 'dana outstanding' dan 'Private Placement'.
Bahkan dengan setengah becanda, Chatib melihat Anggito lebih mirip pejabat Kemenkeu ketimbang pejabat Kemenag.
"Banyak sekali terminologi yang familiar. Saya ragu apakah Pak Anggito berasal dari Kemenag apa dari Kemenkeu," canda Chatib dalam kesempatan tersebut.
Meski demikian, Chatib menyambut baik kedatangan Anggito di rumah lamanya. Bahkan dia menyebut Anggito sebagai pegawai Kemenkeu yang sedang dipinjamkan ke Kemenag.
"Yang berbeda adalah kemampuan bahasa Arabnya. Itu adalah nilai tambah lebih setelah dia jadi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh," lanjutnya setengah becanda.
Seperti diketahui sebelum berkarier sebagai Dirjen di Kemenag, Anggito berkarier selama 10 tahun di Kemenkeu hingga 2010. Kemudian dia mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu.
Anggito sendiri sampai saat ini masih tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan tercatat aktif di perkumpulan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Dalam awal sambutannya, Menteri Kuangan (Menkeu) M Chatib Basri 'meledek' Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu yang seringkali menggunakan kosakata ekonomi yang sejajar pejabat Kementerian Keuangan.
Sebelumnya Anggito juga memberikan sambutan dalam penempatan dana haji dalam SBSN dengan kosakata ekonomi yang cukup rumit seperti kata-kata 'dana outstanding' dan 'Private Placement'.
Bahkan dengan setengah becanda, Chatib melihat Anggito lebih mirip pejabat Kemenkeu ketimbang pejabat Kemenag.
"Banyak sekali terminologi yang familiar. Saya ragu apakah Pak Anggito berasal dari Kemenag apa dari Kemenkeu," canda Chatib dalam kesempatan tersebut.
Meski demikian, Chatib menyambut baik kedatangan Anggito di rumah lamanya. Bahkan dia menyebut Anggito sebagai pegawai Kemenkeu yang sedang dipinjamkan ke Kemenag.
"Yang berbeda adalah kemampuan bahasa Arabnya. Itu adalah nilai tambah lebih setelah dia jadi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh," lanjutnya setengah becanda.
Seperti diketahui sebelum berkarier sebagai Dirjen di Kemenag, Anggito berkarier selama 10 tahun di Kemenkeu hingga 2010. Kemudian dia mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu.
Anggito sendiri sampai saat ini masih tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan tercatat aktif di perkumpulan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
(izz)