IHSG dibayangi aksi minor profit taking
A
A
A
Sindonews.com - Sisa 23 hari perdagangan menjelang penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun 2013 serta merujuk kejatuhan EIDO:US dan Dow yang ditutup serta laju rupiah yang masih melemah atas USD di level Rp11.740 menjadi faktor penggerak IHSG.
"Saya memperkirakan perdagangan BEI akan bergerak tipis diwarnai aksi minor profit taking dalam perdagangan Selasa," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Selasa (26/11/2013).
Meski demikian, dari sisi teknikal sebenarnya IHSG tengah berada pada tren penguatan dengan bentuk grafik yang mulai menanjak. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.302-4.363.
"Pola bullish harami cross terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal," ujar Edwin.
Dari luar negeri, terlihat Dow Jones ditutup mendatar (flat) sebesar 7,77 poin atau 0,05 persen di level 16072.54 disertai kenaikan The Vix sebesar 4,32 persen ditutup di level 12,79.
Hal ini dilatarbelakangai data US pending home sales bulan Oktober yang turun 0,6 persen, yang menurun lima bulan berturut-turut. Padahal, konsensus ekonom justru mengharapkan terjadinya kenaikan 1,3 persen.
Namun demikian, berita mengecewaknnya data US pending home sales bulan Oktober dapat diimbangi kesepakatan mengenai nuklir Iran dan penguatan Bursa saham Eropa, sehingga membuat Dow ditutup flat.
"Saya memperkirakan perdagangan BEI akan bergerak tipis diwarnai aksi minor profit taking dalam perdagangan Selasa," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Selasa (26/11/2013).
Meski demikian, dari sisi teknikal sebenarnya IHSG tengah berada pada tren penguatan dengan bentuk grafik yang mulai menanjak. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.302-4.363.
"Pola bullish harami cross terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal," ujar Edwin.
Dari luar negeri, terlihat Dow Jones ditutup mendatar (flat) sebesar 7,77 poin atau 0,05 persen di level 16072.54 disertai kenaikan The Vix sebesar 4,32 persen ditutup di level 12,79.
Hal ini dilatarbelakangai data US pending home sales bulan Oktober yang turun 0,6 persen, yang menurun lima bulan berturut-turut. Padahal, konsensus ekonom justru mengharapkan terjadinya kenaikan 1,3 persen.
Namun demikian, berita mengecewaknnya data US pending home sales bulan Oktober dapat diimbangi kesepakatan mengenai nuklir Iran dan penguatan Bursa saham Eropa, sehingga membuat Dow ditutup flat.
(rna)