Tol Lingkar Luar Jabodetabek selesai akhir 2014
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pekerjaan Umum optimis pembangunan tiga wilayah tol Lingkar Luar di Jabodetabek akan rampung akhir 2014.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyebutkan salah satunya yang melintasi Depok yakni Depok-Antasari (Desari) dan Cinere-Jagorawi (Cijago).
"Tol Cijago dan Desari juga. Tol yang sudah berfungsi kan dari Jagorawi ke arah Jalan Raya Bogor, akan nyambung dari Depok. Kan sekarang lagi pembebasan lahan dan konstruksi. Itu bagian jalan lingkar luar DKI Jakarta. Nanti nyambung Depok, Serpong, ke Bandara. Itu satu putaran lingkar dua. Nanti lurus ke Cibitung, Cilincing," ujarnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Selasa (26/11/2013).
Sementara di wilayah lingkar dalam, kata Hermanto, dari arah Pasar Rebo, lalu ke wilayah Cikunir, hingga Tanjung Priuk. Diharapkan akses ke Tanjung Priuk akan selesai tahun depan. Dia mengakui permasalahan yang dihadapi adalah lamanya pembebasan lahan, karena masih memakai UU Pertanahan yang lama.
"Tetapi pada 2014, pembebasan lahan sudah pakai UU yang baru. Kita masih pakai UU lama, kita sudah ada UU yang baru. Dengan UU baru proses itu jelas, pengajuan tanah jalan tol dibuat suatu Amdal, ini tanah yang dibebaskan, setelah itu diajukan ke mana. Tergantung wilayahnya. Nanti Gubernur masing- masing wilayah koordinasikan proses yang dibuat, waktu tenggang berapa lama, bisa ke pengadilan tentukan lokasi yang akan dibangun. Lalu konsultasi dengan masyarakat untuk kebutuhan publik," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk kompensasinya sesuai dengan yang sudah dinilai. Sehingga masyarakat tak bisa mempersoalkan lagi menolak pembebasan karena sudah diselesaikan di fase kedua setiap kepala daerah.
"Pada 2014 akhir, pakai UU itu. Sekarang pilihan, bisa pakai yang mana saja," ungkapnya.
Hermanto menjelaskan, masalah transportasi dan kemacetan menjadi masalah bersama di Jabodetabek. Apalagi penduduk Jakarta mencapai 10 juta dan ditambah dengan masyarakat komuter di siang hari mencapai empat juta dan total di Jabodetabek mencapai 30 juta.
Di perkotaan itu yakni Jabodetabek ditambah Tangerang Selatan, lanjutnya, harus dilengkapi jaringan jalan sifatnya regional. Karena itu dibuat jalan tol lingkar luar.
"Jalan Lingkar dari Tangerang menuju Jakarta, jalan tol. Masuk ke Jakarta lewat Pluit, Cawang. Lalu lingkar kedua, mulai dari Pasar Rebo, Pondok Indah, Cikunir, Tanjung Priuk, Cilincing. Lingkar tiga yakni Depok, Jagorawi, Cibitung, baliknya menuju Depok, Serpong Bandara. Kemudian ada radial, yakni selatan ke arah Jagorawi, timur ke Cikampek, barat ke arah Tangerang," pungka Hermanto.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyebutkan salah satunya yang melintasi Depok yakni Depok-Antasari (Desari) dan Cinere-Jagorawi (Cijago).
"Tol Cijago dan Desari juga. Tol yang sudah berfungsi kan dari Jagorawi ke arah Jalan Raya Bogor, akan nyambung dari Depok. Kan sekarang lagi pembebasan lahan dan konstruksi. Itu bagian jalan lingkar luar DKI Jakarta. Nanti nyambung Depok, Serpong, ke Bandara. Itu satu putaran lingkar dua. Nanti lurus ke Cibitung, Cilincing," ujarnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Selasa (26/11/2013).
Sementara di wilayah lingkar dalam, kata Hermanto, dari arah Pasar Rebo, lalu ke wilayah Cikunir, hingga Tanjung Priuk. Diharapkan akses ke Tanjung Priuk akan selesai tahun depan. Dia mengakui permasalahan yang dihadapi adalah lamanya pembebasan lahan, karena masih memakai UU Pertanahan yang lama.
"Tetapi pada 2014, pembebasan lahan sudah pakai UU yang baru. Kita masih pakai UU lama, kita sudah ada UU yang baru. Dengan UU baru proses itu jelas, pengajuan tanah jalan tol dibuat suatu Amdal, ini tanah yang dibebaskan, setelah itu diajukan ke mana. Tergantung wilayahnya. Nanti Gubernur masing- masing wilayah koordinasikan proses yang dibuat, waktu tenggang berapa lama, bisa ke pengadilan tentukan lokasi yang akan dibangun. Lalu konsultasi dengan masyarakat untuk kebutuhan publik," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk kompensasinya sesuai dengan yang sudah dinilai. Sehingga masyarakat tak bisa mempersoalkan lagi menolak pembebasan karena sudah diselesaikan di fase kedua setiap kepala daerah.
"Pada 2014 akhir, pakai UU itu. Sekarang pilihan, bisa pakai yang mana saja," ungkapnya.
Hermanto menjelaskan, masalah transportasi dan kemacetan menjadi masalah bersama di Jabodetabek. Apalagi penduduk Jakarta mencapai 10 juta dan ditambah dengan masyarakat komuter di siang hari mencapai empat juta dan total di Jabodetabek mencapai 30 juta.
Di perkotaan itu yakni Jabodetabek ditambah Tangerang Selatan, lanjutnya, harus dilengkapi jaringan jalan sifatnya regional. Karena itu dibuat jalan tol lingkar luar.
"Jalan Lingkar dari Tangerang menuju Jakarta, jalan tol. Masuk ke Jakarta lewat Pluit, Cawang. Lalu lingkar kedua, mulai dari Pasar Rebo, Pondok Indah, Cikunir, Tanjung Priuk, Cilincing. Lingkar tiga yakni Depok, Jagorawi, Cibitung, baliknya menuju Depok, Serpong Bandara. Kemudian ada radial, yakni selatan ke arah Jagorawi, timur ke Cikampek, barat ke arah Tangerang," pungka Hermanto.
(izz)