Chatib: Jangan harap ekonomi RI 2014 tembus 6%
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 akan melambat seiring dengan rencana pemerintah menekan defisit perdagangan.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan hanya akan bertumbuh di bawah 6 persen," katanya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Dia menjelaskan, rendahnya target pertumbuhan ekonomi salah satunya karena Indonesia masih terus mengalami defisit neraca perdagangan. Hal ini dikarenakan angka impor masih tinggi, terutama sektor minyak dan gas bumi.
"Jangan berharap growth tinggi di atas 6 persen, kita akan membuat di kisaran 5,5-5,6 persen. Kita harus membuat growth lebih rendah," imbuhnya.
Menurutnya, importasi BBM yang tinggi karena pertumbuhan kelas menengah naik tentunya akan permintaan tinggi, namun tidak diiringi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi.
"Solusinya ya permintaan diturunkan atau penawaran dinaikkan, kalau penawaran dinaikkan butuh lama, jadi mau enggak mau permintaan diturunkan," katanya
Meski demikian, dia juga menyatakan pertumbuhan akan meningkat pada 2015. "Nanti pada 2015 akan tumbuh lebih besar lagi. Pertumbuhan akan lebih tinggi di masa pemerintahan baru," pungkasnya.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan hanya akan bertumbuh di bawah 6 persen," katanya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Dia menjelaskan, rendahnya target pertumbuhan ekonomi salah satunya karena Indonesia masih terus mengalami defisit neraca perdagangan. Hal ini dikarenakan angka impor masih tinggi, terutama sektor minyak dan gas bumi.
"Jangan berharap growth tinggi di atas 6 persen, kita akan membuat di kisaran 5,5-5,6 persen. Kita harus membuat growth lebih rendah," imbuhnya.
Menurutnya, importasi BBM yang tinggi karena pertumbuhan kelas menengah naik tentunya akan permintaan tinggi, namun tidak diiringi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi.
"Solusinya ya permintaan diturunkan atau penawaran dinaikkan, kalau penawaran dinaikkan butuh lama, jadi mau enggak mau permintaan diturunkan," katanya
Meski demikian, dia juga menyatakan pertumbuhan akan meningkat pada 2015. "Nanti pada 2015 akan tumbuh lebih besar lagi. Pertumbuhan akan lebih tinggi di masa pemerintahan baru," pungkasnya.
(izz)