Jamsostek uji coba 3.000 smart card bulan depan
A
A
A
Sindonews.com - Guna meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan nilai tambah kepada pesertanya, PT Jamsostek (Persero) berencana meluncurkan kartu pintar (smart card) yang akan segera diujicobakan pada awal bulan Desember 2013.
Direktur Kepesertaan PT Jamsostek (Persero) Junaedi mengatakan, sebagai bentuk uji coba pada tahap awal, smart card ini akan diberikan kepada sekitar 3000 orang karyawan Jamsostek.
Smart card ini, Junaedi menjelaskan, akan menjadi pengganti kartu kepesertaan bagi para pekerja. Manfaat lainnya, smart card dapat digunakan untuk berbelanja dan berbagai transaksi elektronik lain, seperti pembayaran tiket pesawat dan membayar tol.
“Kartu ini bisa di-top up dan dipakai untuk belanja. Tetapi tentu saja transaksinya jangan sampai mengganggu hak jaminan peserta Jamsostek,” ujar Junaedi dalam rilisnya kepada Sindonews, Kamis (28/11/2013).
Untuk memuluskan rencana peluncuran smart card tersebut, Jamsostek akan bekerja sama dengan lima bank yang nantinya akan memberikan dukungan sistem, sehingga kartu bisa diisi ulang dan dipakai untuk melakukan beragam transaksi.
Kelima bank ini adalah bank-bank yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Jamsostek dalam menyediakan virtual account, yaitu Bank Bukopin, Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI.
Rencana peluncuran smart card merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepesertaan Jamsostek yang pada 1 Januari 2014 mendatang akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Nanti kan ada orang lihat, kok banyak banget manfaatnya smart card ini. Nah kalau mau dapat manfaatnya, ya jadi peserta Jamsostek dulu," ujar dia.
Direktur Kepesertaan PT Jamsostek (Persero) Junaedi mengatakan, sebagai bentuk uji coba pada tahap awal, smart card ini akan diberikan kepada sekitar 3000 orang karyawan Jamsostek.
Smart card ini, Junaedi menjelaskan, akan menjadi pengganti kartu kepesertaan bagi para pekerja. Manfaat lainnya, smart card dapat digunakan untuk berbelanja dan berbagai transaksi elektronik lain, seperti pembayaran tiket pesawat dan membayar tol.
“Kartu ini bisa di-top up dan dipakai untuk belanja. Tetapi tentu saja transaksinya jangan sampai mengganggu hak jaminan peserta Jamsostek,” ujar Junaedi dalam rilisnya kepada Sindonews, Kamis (28/11/2013).
Untuk memuluskan rencana peluncuran smart card tersebut, Jamsostek akan bekerja sama dengan lima bank yang nantinya akan memberikan dukungan sistem, sehingga kartu bisa diisi ulang dan dipakai untuk melakukan beragam transaksi.
Kelima bank ini adalah bank-bank yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Jamsostek dalam menyediakan virtual account, yaitu Bank Bukopin, Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI.
Rencana peluncuran smart card merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepesertaan Jamsostek yang pada 1 Januari 2014 mendatang akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Nanti kan ada orang lihat, kok banyak banget manfaatnya smart card ini. Nah kalau mau dapat manfaatnya, ya jadi peserta Jamsostek dulu," ujar dia.
(rna)