Dituduh kristenisasi, investasi Lippo Group terbengkalai

Sindonews.com - Investasi Lippo Group di Padang senilai Rp2,1 triliun terbengkalai karena adanya penolakan segelintir masyarakat. Tuduhannya Lippo Group dengan Rumah Sakit Siloam-nya merupakan bagian dari upaya kristenisasi.

Ulah penolakan itu, tiang pancang Super Block Lippo Group ini kini jadi terbengkalai. Pembangunan tertunda. Tetapi sebenarnya tidak semua orang Padang menolak investasi itu, bahkan ada yang mendesak Walikota Padang Fauzi Bahar mengambil sikap tegas, yakni melanjutkan pembangunan Super Blok Lippo Group.

"Walikota harus punya sikap seperti pemimpin Minang tempo doeloe, yakni tabujua lalu tabulintang patah. Jika sudah maju itu berpantang mundur," ujar Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Sumbar, Khadafi Azwar, Kamis (28/11/2013).

Khadafi Azwar menilai Fauzi Bahar di akhir masa jabatannya semakin lembek, padahal manfaat investasi Lippo Group itu luar biasa. "Pengangguran akan tersedot oleh proyek triliunan rupiah tersebut, lalu uang beredar di Padang selama pembangunan ini berjalan, kenapa Walikota Fauzi harus takut. Masyarakat yang butuh kemajuan dan lapangan kerja akan berada di garis depan bersama Walikota Fauzi Bahar," kata Khadafi.

Pengusaha di sektor energi ini juga menganggap isu kristenisasi yang dihembus-hembuskan terlalu dicari-cari. "Kalau betul kristenisasi maka para orangtua di negeri ini telah gagal mempertebal keimanan umat. Isu kristenisasi justru menganggap orang Islam di Kota Padang tidak beriman dan mudah tergoyah imannya. Saya kecewa sekali dengan isu murahan itu," ujar Khadafi.

Pro kontra investasi Lippo Group terus mencuat. Forum Komunikasi Anak Nagari (Forkan) Padang men-sweeping pentolan FPI di Bandara Internasional Minangkabau karena menduga Habieb Rizieq ikut menkonsolidasikan warga Padang menolak investasi Lippo.