INTA catat rugi kuartal III/2013 Rp165 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Intraco Penta Tbk (INTA) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencatat rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp165 miliar lantaran merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD)
Capaian ini merosot signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang berhasil membukan laba sebesar Rp42,35 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/1/2013) terungkap bahwa rugi tersebut dipicu turunnya pendapatan usaha, meningkatnya beberapa beban dan meningkatnya rugi selisih kurs.
Pendapatan usaha perseroan pada akhir September 2013 tercatat sebesar Rp1,96 triliun atau turun 5,3 persen dibanding akhir September 2012 senilai Rp2,07 triliun.
Sementara beban pokok berhasil ditekan menjadi Rp1,49 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp1,65 triliun. Namun, beban penjualan naik menjadi Rp102,9 miliar dari Rp102,36 miliar, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp138,13 miliar dari Rp120,04 miliar.
Adapun, beban keuangan melonjak menjadi Rp129,06 miliar dari Rp72,75 miliar dan rugi selisih kurs naik menjadi Rp258,74 miliar dari Rp70,69 miliar serta bagi hasil bertambah menjadi Rp55,89 miliar dari Rp40,44 miliar.
Kas dan setara kas akhir tahun tercatat meningkat menjadi Rp102,07 miliar dibanding periode yang sama 2012 sebesar Rp59,24 miliar. Sedangkan, jumlah aset perusahaan pada akhir September 2013 naik menjadi Rp4,8 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp4,27 triliun.
Capaian ini merosot signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang berhasil membukan laba sebesar Rp42,35 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/1/2013) terungkap bahwa rugi tersebut dipicu turunnya pendapatan usaha, meningkatnya beberapa beban dan meningkatnya rugi selisih kurs.
Pendapatan usaha perseroan pada akhir September 2013 tercatat sebesar Rp1,96 triliun atau turun 5,3 persen dibanding akhir September 2012 senilai Rp2,07 triliun.
Sementara beban pokok berhasil ditekan menjadi Rp1,49 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp1,65 triliun. Namun, beban penjualan naik menjadi Rp102,9 miliar dari Rp102,36 miliar, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp138,13 miliar dari Rp120,04 miliar.
Adapun, beban keuangan melonjak menjadi Rp129,06 miliar dari Rp72,75 miliar dan rugi selisih kurs naik menjadi Rp258,74 miliar dari Rp70,69 miliar serta bagi hasil bertambah menjadi Rp55,89 miliar dari Rp40,44 miliar.
Kas dan setara kas akhir tahun tercatat meningkat menjadi Rp102,07 miliar dibanding periode yang sama 2012 sebesar Rp59,24 miliar. Sedangkan, jumlah aset perusahaan pada akhir September 2013 naik menjadi Rp4,8 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp4,27 triliun.
(rna)