Segmen ini ditargetkan sumbang 50% laba ADHI
A
A
A
Sindonews.com - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan target laba bersih hingga penghujung tahun ini, separuhnya dikontribusi dari properti dan real estate. Dengan target laba bersih akhir tahun Rp402,2 miliar, diharapkan properti dan real estate dapat mengontribusi Rp201,1 miliar.
Corporate Secretary ADHI Amrozi Hamidi mengatakan, dengan target pendapatan usaha akhir tahun sebesar Rp10,4 triliun, perseroan mematok laba bersih Rp402,2 miliar. Target tersebut masing-masing tumbuh 36 persen dan 90 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
"Dari target laba bersih tahun 2013, sekitar 50 persen akan berasal dari properti dan real estate," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
Sekedar informasi, ADHI mengembangkan bisnis real estate melalu anak usahanya Adhi Persada Realti (APR). Tahun ini, APR menargetkan kontrak sebesar Rp298,8 miliar dengan kontribusi pendapatan usaha Rp229,6 miliar dan laba bersih Rp74,6 miliar.
Kinerja anak usaha tersebut didukung sejumlah proyek real estate yang ditangani, seperti Mal Cimone City, Mal Mandau City, Perumahan Taman Dhika Sidoarjo Kota dan lainnya.
Sementara untuk bisnis pengembangan properti, ADHI memiliki anak usaha Adhi Persada Properti (APP). Adapun, proyek yang sedang dikembangkan, antara lain Apartemen Salemba Residence, Menara MTH, Gedung Adhi Graha, Apartemen Melati Margonda, Apartemen Grand Dhika City Bekasi, Apartemen Taman Melati Jatinangor dan lainnya.
APP menargetkan perolehan kontrak tahun ini mencapai Rp834,3 miliar dengan pendapatan usaha Rp618,9 miliar dan laba bersih Rp120,3 miliar.
Selain itu, ADHI sedang mengembangkan bisnis precast melalui pembentukan Divisi ADHI Beton yang menjadi salah satu penopang jasa konstruksi persreoan. Adhi Beton didirikan pada pertengahan 2013 dan ditargetkan mencatat pendapatan usaha Rp165,2 miliar.
Sementara hingga kuartal III/2013, ADHI membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 59 persen menjadi Rp5,6 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,5 triliun. Raihan pendapatan usaha tersebut didominasi sektor konstruksi sebesar 67 persen, EPC 29 persen dan sisanya dari properti dan realti.
"Naiknya laba usaha menghasilkan lonjakan laba bersih 104 persen menjadi Rp179,7 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp88,2 miliar," ujar dia.
Corporate Secretary ADHI Amrozi Hamidi mengatakan, dengan target pendapatan usaha akhir tahun sebesar Rp10,4 triliun, perseroan mematok laba bersih Rp402,2 miliar. Target tersebut masing-masing tumbuh 36 persen dan 90 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
"Dari target laba bersih tahun 2013, sekitar 50 persen akan berasal dari properti dan real estate," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
Sekedar informasi, ADHI mengembangkan bisnis real estate melalu anak usahanya Adhi Persada Realti (APR). Tahun ini, APR menargetkan kontrak sebesar Rp298,8 miliar dengan kontribusi pendapatan usaha Rp229,6 miliar dan laba bersih Rp74,6 miliar.
Kinerja anak usaha tersebut didukung sejumlah proyek real estate yang ditangani, seperti Mal Cimone City, Mal Mandau City, Perumahan Taman Dhika Sidoarjo Kota dan lainnya.
Sementara untuk bisnis pengembangan properti, ADHI memiliki anak usaha Adhi Persada Properti (APP). Adapun, proyek yang sedang dikembangkan, antara lain Apartemen Salemba Residence, Menara MTH, Gedung Adhi Graha, Apartemen Melati Margonda, Apartemen Grand Dhika City Bekasi, Apartemen Taman Melati Jatinangor dan lainnya.
APP menargetkan perolehan kontrak tahun ini mencapai Rp834,3 miliar dengan pendapatan usaha Rp618,9 miliar dan laba bersih Rp120,3 miliar.
Selain itu, ADHI sedang mengembangkan bisnis precast melalui pembentukan Divisi ADHI Beton yang menjadi salah satu penopang jasa konstruksi persreoan. Adhi Beton didirikan pada pertengahan 2013 dan ditargetkan mencatat pendapatan usaha Rp165,2 miliar.
Sementara hingga kuartal III/2013, ADHI membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 59 persen menjadi Rp5,6 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,5 triliun. Raihan pendapatan usaha tersebut didominasi sektor konstruksi sebesar 67 persen, EPC 29 persen dan sisanya dari properti dan realti.
"Naiknya laba usaha menghasilkan lonjakan laba bersih 104 persen menjadi Rp179,7 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp88,2 miliar," ujar dia.
(rna)