Harga saham SHID diproyeksi Rp395-445/lembar
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi harga saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) untuk 12 bulan adalah Rp395-445/lembar saham.
Harga saham SHID pukul 11.50 WIB menguat Rp15 menjadi Rp375.lembar saham. Sementara pagi tadi, harga saham perseroan dibuka di level Rp370 atau naik Rp10 dibanding penutupan sore kemarin di level Rp360/lembar saham.
Proyeksi harga saham tersebut didukung positifnya kinerja persreoan tahun lalu, prospek industri perhotelan yang positif tahun ini, meningkatnya tarif kamar dan pendapatan dari bisnis makanan dan minuman.
Analis Pefindo Hasan Barakwan mengatakan, industri perhotelan pada tahun ini sedang mengalami kondisi positif didukung meningkatnya wisatawan ke Indonesia sebesar 22 persen pada Agustus 2013 menjadi 771.009.
Meningkatnya wisawatan dibarengi dengan meningkatnya permintaan hunian hotel. Untuk hotel kelas atas meningkat 1,9 persen menjadi 68 persen pada Januari-Mei 2013. Selain itu, tarif sewa harian untuk hotel bintang lima tumbuh 16,9 persen menjadi USD168.
Sementara SHID berhasil meningkatkan tarif rata-rata harian sebesar 3 persen menjadi Rp551.989 pada 2012 dipicu renovasi kamar hotel.
"Kami juga melihat tingkat hunian mencapai 70 persen di tahun 2012, tumbuh 9 persen year on year (yoy). Kami percaya perseroan dapat melanjutkan peningkatan harga kamar sebesar 7 persen menjadi Rp590.132 di tahun ini," kata dia dalam risetnya, Rabu (4/12/2013).
Selain itu, SHID juga diperkirakan bisa meningkatkan pendapatan dari sewa kamar sebesar 15 persen menjadi Rp77 miliar. Selain itu, kontributor pendapatan lainnya dari makanan dan minuman yang diperkirakan tumbuh 2 persen menjadi Rp81 miliar sebagai dampak meningkatnya kapasitas kamar.
Perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp180 miliar dipicu meningkatnya tarif sewa harian dan peningkatan pendapatan dari bisnis segmen makanan dan minuman (restoran).
Di sisi biaya, harga pokok penjualan mencatatkan peningkatan yang terkendali sebesar 2 persen menjadi Rp152 miliar, membuat laba kotor naik 14 persen menjadi Rp127 miliar. Sedangkan laba operasional tumbuh 55 persen menjadi Rp17 miliar.
"Kami percaya perseroan dapat melanjutkan peningkatan laba di tahun 2013, melihat kinerja laba bersih sembilan bulan tahun ini yang telah meningkat sebesar 10 persen menjadi Rp8 miliar," ujar dia.
SHID berhasil meningkatkan pendapatan dengan kenaikan biaya yang terkendali dan membuat marjin secara keseluruhan meningkat. Hingga akhir tahun, pendapatan perseroan diproyeksi bisa mencapai Rp186 miliar atau naik dibanding tahun lalu Rp180 miliar dengan laba bersih menjadi Rp13 miliar dari tahun sebelumnya Rp12 miliar.
Harga saham SHID pukul 11.50 WIB menguat Rp15 menjadi Rp375.lembar saham. Sementara pagi tadi, harga saham perseroan dibuka di level Rp370 atau naik Rp10 dibanding penutupan sore kemarin di level Rp360/lembar saham.
Proyeksi harga saham tersebut didukung positifnya kinerja persreoan tahun lalu, prospek industri perhotelan yang positif tahun ini, meningkatnya tarif kamar dan pendapatan dari bisnis makanan dan minuman.
Analis Pefindo Hasan Barakwan mengatakan, industri perhotelan pada tahun ini sedang mengalami kondisi positif didukung meningkatnya wisatawan ke Indonesia sebesar 22 persen pada Agustus 2013 menjadi 771.009.
Meningkatnya wisawatan dibarengi dengan meningkatnya permintaan hunian hotel. Untuk hotel kelas atas meningkat 1,9 persen menjadi 68 persen pada Januari-Mei 2013. Selain itu, tarif sewa harian untuk hotel bintang lima tumbuh 16,9 persen menjadi USD168.
Sementara SHID berhasil meningkatkan tarif rata-rata harian sebesar 3 persen menjadi Rp551.989 pada 2012 dipicu renovasi kamar hotel.
"Kami juga melihat tingkat hunian mencapai 70 persen di tahun 2012, tumbuh 9 persen year on year (yoy). Kami percaya perseroan dapat melanjutkan peningkatan harga kamar sebesar 7 persen menjadi Rp590.132 di tahun ini," kata dia dalam risetnya, Rabu (4/12/2013).
Selain itu, SHID juga diperkirakan bisa meningkatkan pendapatan dari sewa kamar sebesar 15 persen menjadi Rp77 miliar. Selain itu, kontributor pendapatan lainnya dari makanan dan minuman yang diperkirakan tumbuh 2 persen menjadi Rp81 miliar sebagai dampak meningkatnya kapasitas kamar.
Perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp180 miliar dipicu meningkatnya tarif sewa harian dan peningkatan pendapatan dari bisnis segmen makanan dan minuman (restoran).
Di sisi biaya, harga pokok penjualan mencatatkan peningkatan yang terkendali sebesar 2 persen menjadi Rp152 miliar, membuat laba kotor naik 14 persen menjadi Rp127 miliar. Sedangkan laba operasional tumbuh 55 persen menjadi Rp17 miliar.
"Kami percaya perseroan dapat melanjutkan peningkatan laba di tahun 2013, melihat kinerja laba bersih sembilan bulan tahun ini yang telah meningkat sebesar 10 persen menjadi Rp8 miliar," ujar dia.
SHID berhasil meningkatkan pendapatan dengan kenaikan biaya yang terkendali dan membuat marjin secara keseluruhan meningkat. Hingga akhir tahun, pendapatan perseroan diproyeksi bisa mencapai Rp186 miliar atau naik dibanding tahun lalu Rp180 miliar dengan laba bersih menjadi Rp13 miliar dari tahun sebelumnya Rp12 miliar.
(rna)