Harga minyak di Asia semakin kuat
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini memperpanjang kenaikan, di tengah berita bahwa bagian dari pipa utama AS akan dibuka bulan depan, yang akan memberikan kemudahan atas kelebihan persediaan.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik USD1,18 menjadi USD97,22 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Januari, tumbuh 26 sen menjadi USD112,88 per barel.
WTI naik USD2,22 di New York setelah TransCanada, perusahaan Kanada yang membangun Keystone Pipeline, melaporkan dalam pengajuan terhadap Federal Energy Regulatory Commission bahwa bagian selatan pipa akan mulai membawa minyak mentah dari depot cadangan pedalaman ke kilang pantai Texas pada 3 Januari mendatang. Sementara Brent naik USD1,17 di perdagangan London.
"WTI telah meningkat karena berita pembukaan bagian dari pipa Keystone, yang akan menjadi link transportasi baru penting untuk mengurangi penumpukan stok di AS," ujar Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets, Singapura, seperti dilansir AFP, Rabu (4/12/2013).
Dia mengatakan, harga minyak AS juga mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Departemen Energi akan melaporkan persediaan minyak mentah komersial turun untuk periode pekan lalu, yang akan mengakhiri peningkatan stok selama 10 minggu berturut-turut.
WTI diperdagangkan di atas USD100 per barel selama musim panas, tetapi keprihatinan kelebihan pasokan dan berkurangnya kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah telah membasahi harga. Investor juga melihat ke depan pertemuan 12 negara anggota OPEC.
Produsen utama OPEC, Arab Saudi mengatakan harga saat ini rata-rata USD100 per barel memberikan pendapatan yang bisa diterima produsen tanpa menimbang terlalu berat konsumen.
"Harga Brent cenderung mendapatkan dukungan setelah pertemuan itu, di mana OPEC kemungkinan akan menahan tingkat produksi stabil pada level saat ini," tandas Chua .
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik USD1,18 menjadi USD97,22 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Januari, tumbuh 26 sen menjadi USD112,88 per barel.
WTI naik USD2,22 di New York setelah TransCanada, perusahaan Kanada yang membangun Keystone Pipeline, melaporkan dalam pengajuan terhadap Federal Energy Regulatory Commission bahwa bagian selatan pipa akan mulai membawa minyak mentah dari depot cadangan pedalaman ke kilang pantai Texas pada 3 Januari mendatang. Sementara Brent naik USD1,17 di perdagangan London.
"WTI telah meningkat karena berita pembukaan bagian dari pipa Keystone, yang akan menjadi link transportasi baru penting untuk mengurangi penumpukan stok di AS," ujar Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets, Singapura, seperti dilansir AFP, Rabu (4/12/2013).
Dia mengatakan, harga minyak AS juga mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Departemen Energi akan melaporkan persediaan minyak mentah komersial turun untuk periode pekan lalu, yang akan mengakhiri peningkatan stok selama 10 minggu berturut-turut.
WTI diperdagangkan di atas USD100 per barel selama musim panas, tetapi keprihatinan kelebihan pasokan dan berkurangnya kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah telah membasahi harga. Investor juga melihat ke depan pertemuan 12 negara anggota OPEC.
Produsen utama OPEC, Arab Saudi mengatakan harga saat ini rata-rata USD100 per barel memberikan pendapatan yang bisa diterima produsen tanpa menimbang terlalu berat konsumen.
"Harga Brent cenderung mendapatkan dukungan setelah pertemuan itu, di mana OPEC kemungkinan akan menahan tingkat produksi stabil pada level saat ini," tandas Chua .
(dmd)