Pelaku bisnis perlu tingkatkan wawasan kebangsaan
A
A
A
Sindonews.com - Pemahaman nilai-nilai kebangsaan Indonesia bagi para pelaku ekonomi, termasuk di kalangan pengusaha dinilai sangat penting bagi ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi dinamika era globalisasi.
Ketua Umum Kadin, Suryo B Sulisto mengatakan, anggapan bahwa business is business tidak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Pasalnya, wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis.
Lemahnya wawasan kebangsaan, kata dia, bisa menjadi sumber hambatan ekonomi dan bisnis yang kerap ditemui. Misalnya infrastruktur yang buruk, korupsi, perburuhan, konflik sosial, kerusakan lingkungan, penyelundupan, ketergantungan pada pihak asing dan sebagainya.
"Kita semua mencoba mengatasi hambatan-hambatan ekonomi dengan peraturan perundang-undangan, dengan teknologi dan permodalan serta kerja sama dengan negara lain. Namun kita melupakan bahwa pada dasarnya semua permasalahan tersebut bersumber dari lemahnya wawasan kebangsaan kita," kata dia dalam rilisnya, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, peran swasta akan sangat besar dalam ASEAN Economic Community (AEC) yang akan berlaku mulai 2015. Karena AEC bukan sekedar forum kerja sama, tetapi juga keterpaduan atau integrasi tiga pilar kehidupan, yaitu sosial budaya, politik dan keamanan, serta ekonomi.
"Peran swasta akan sangat besar, sehingga diperlukan orientasi kebangsaan yang jelas dan kuat untuk kepentingan bisnis yang selaras dengan kepentingan nasional," kata Suryo.
Ketua Umum Kadin, Suryo B Sulisto mengatakan, anggapan bahwa business is business tidak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Pasalnya, wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis.
Lemahnya wawasan kebangsaan, kata dia, bisa menjadi sumber hambatan ekonomi dan bisnis yang kerap ditemui. Misalnya infrastruktur yang buruk, korupsi, perburuhan, konflik sosial, kerusakan lingkungan, penyelundupan, ketergantungan pada pihak asing dan sebagainya.
"Kita semua mencoba mengatasi hambatan-hambatan ekonomi dengan peraturan perundang-undangan, dengan teknologi dan permodalan serta kerja sama dengan negara lain. Namun kita melupakan bahwa pada dasarnya semua permasalahan tersebut bersumber dari lemahnya wawasan kebangsaan kita," kata dia dalam rilisnya, Jumat (6/12/2013).
Menurutnya, peran swasta akan sangat besar dalam ASEAN Economic Community (AEC) yang akan berlaku mulai 2015. Karena AEC bukan sekedar forum kerja sama, tetapi juga keterpaduan atau integrasi tiga pilar kehidupan, yaitu sosial budaya, politik dan keamanan, serta ekonomi.
"Peran swasta akan sangat besar, sehingga diperlukan orientasi kebangsaan yang jelas dan kuat untuk kepentingan bisnis yang selaras dengan kepentingan nasional," kata Suryo.
(izz)