Bank Syariah Bukopin targetkan tingkatkan CAR 14%

Senin, 09 Desember 2013 - 16:10 WIB
Bank Syariah Bukopin targetkan tingkatkan CAR 14%
Bank Syariah Bukopin targetkan tingkatkan CAR 14%
A A A
Sindonews.com - PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan akan meningkatkan nilai rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 14 persen di akhir tahun ini. Hal ini membuat perseroan akan meningkatkan permodalan demi rencana ekspansi bisnisnya.

Direktur Utama BSB, Riyanto mengatakan, perseroan akan menerima suntikan modal dalam waktu dekat. Hingga November tahun ini ekuitas yang tercatat sebesar Rp500 miliar.

Setidaknya dibutuhkan minimum suntikan modal sekitar Rp100 miliar untuk menaikkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi 14 persen hingga akhir tahun 2013 dari posisi Oktober 2013 sebesar 12 persen.

"Pada dasarnya kami ingin sebanyak-banyaknya yang dapat diberi oleh pemegang saham. Kami mau jaga CAR minimum di 12 persen," ujar Riyanto usai perayaan ulang tahun (milad) ke-5 Bank Syariah Bukopin di Jakarta, Senin (9/12/2013).

Menurutnya suntikan modal tersebut dibutuhkan untuk merealisasikan target pertumbuhan pembiayaan tahun depan sebesar 25-30 persen. Bank Syariah Bukopin juga menargetkan dana pihak ketiga (DPK) naik 30 persen pada tahun depan. "Tahun depan tampaknya sedikit di bawah target pembiayaan tahun ini 25-30 persen," ujarnya.

Menurut Riyanto, perusahaan ingin selalu menjaga financing to deposit ratio (FDR) di kisaran 90 persen hingga 95 persen. Oleh karena itu, perusahaan selalu menjaga porsi pembiayaan dan porsi DPK agar dapat selalu seimbang. "FDR kami sekarang 92 persen, agak meningkat sedikit dibandingkan bulan Juni 2013," kata dia.

Pada September 2013, total pembiayaan perusahaan meningkat 22,6 persen menjadi Rp3,22 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor otomotif masih mendominasi penyaluran pembiayaan perusahaan sekitar 30 persen, diikuti sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor properti masing-masing 15 persen. Sedangkan sisanya, 25 persen berasal dari pembiayaan sektor lainnya seperti sektor perdagangan dan sektor transportasi.

Peningakatan penyaluran pembiayaan ini juga diikuti oleh kenaikan DPK. Hingga September 2013, DPK Bank Syariah Bukopin naik 23,38 persen menjadi Rp3,5 triliun dari periode yang sama 2012. Deposito masih mendominasi DPK perusahaan sekitar 65 persen. Tabungan dan giro memberikan kontribusi masing-masing sekitar 20 persen dan 15 persen.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 30 persen menjadi Rp3,42 triliun dari 2012 sebesar Rp2,63 triliun. Perseroan juga menargetkan kenaikan DPK hingga 30 persen menjadi Rp3,6 triliun. Untuk memenuhi target tersebut, perusahaan akan memaksimalkan 24 kantor cabang dan 70 kantor jaringan distribusi.

Sementara itu, untuk memperkuat nasabah, BSB meggantikan kartu ATM miliknya dengan desain baru. Tampilan ini disertai dengan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi. Riyanto menuturkan, penerbitaan kartu ATM ini dengan memisahkaan kode dari Bank Bukopin. Nantinya transaksi dengan BSB akan terpisah dengan kode dari Bank Bukopin.

“Tampilan kartu disertai dengan layanan fasilitas ATM agar membuat nasabah menjadi lebih dekat, selain itu, kode bank kami baru ke-521,” jelasnya
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1999 seconds (0.1#10.140)