Dahlan siap pertahankan Nur Pamudji sebagai dirut PLN
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku mencari orang seperti Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Nur Pamudji sangat sulit.
Oleh karena itu, dia menegaskan akan berusaha mempertahankan Nur sebagai Dirut PLN karena sosoknya yang lurus sangat sulit dicari gantinya.
"Nanti lah kita bahas lagi, tapi saya ingin mempertahankan dia (Nur Pamudji). Karena sulit mencari orang yang seperti dia," ujar Dahlan di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Persero, Nur Pamudji mengakui kalau dirinya telah mengajukan pengunduran diri kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Hal itu dilakukan sebagai pertanggungjawaban karena anak buahnya melakukan tindak pidana korupsi.
Nur mengatakan sekitar tiga minggu yang lalu, tepatnya 12 November 2013, dirinya bertemu dengan Dahlan Iskan, dan menceritakan kalau ada anak buahnya yang terima suap/korupsi. Sebagai pimpinan yang bertanggungjawab, dirinya mengatakan bahwa dirinya sendiri lah yang akan membawa pegawainya yang pesakitan tersebut untuk dibawa ke pihak yang berwajib.
"Saya laporkan ke pak Dahlan, kalau ada pegawai PLN yang nyolong, terima suap, korupsi. Saya sendiri yang akan memborgolnya," ujar Nur Pamudji dalam sms-nya di Jakarta, Jumat 6 Desember 2013.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai mundurnya Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menjadi bukti ada masalah yang serius di Kementerian Negara BUMN (KemenegBUMN).
Anggota Komisi 7 DPR Satya W Yudha dari fraksi Golkar mengaku khawatir terdapat konflik kepentingan dalam kasus dugaan korupsi PLN yang sedang diproses Kejaksaan Agung. Keputusan mundur tersebut dinilai sangat meresahkan, karena memberikan pesan ada masalah serius yang mendesak Dirut PLN untuk mundur.
"Pak Dahlan harus menjelaskan secara resmi alasan mundurnya Nur Pamudji. Jangan sampai yang seharusnya membina PLN, justru lepas tangan," ujar Satya saat dihubungi kemarin.
Oleh karena itu, dia menegaskan akan berusaha mempertahankan Nur sebagai Dirut PLN karena sosoknya yang lurus sangat sulit dicari gantinya.
"Nanti lah kita bahas lagi, tapi saya ingin mempertahankan dia (Nur Pamudji). Karena sulit mencari orang yang seperti dia," ujar Dahlan di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Persero, Nur Pamudji mengakui kalau dirinya telah mengajukan pengunduran diri kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Hal itu dilakukan sebagai pertanggungjawaban karena anak buahnya melakukan tindak pidana korupsi.
Nur mengatakan sekitar tiga minggu yang lalu, tepatnya 12 November 2013, dirinya bertemu dengan Dahlan Iskan, dan menceritakan kalau ada anak buahnya yang terima suap/korupsi. Sebagai pimpinan yang bertanggungjawab, dirinya mengatakan bahwa dirinya sendiri lah yang akan membawa pegawainya yang pesakitan tersebut untuk dibawa ke pihak yang berwajib.
"Saya laporkan ke pak Dahlan, kalau ada pegawai PLN yang nyolong, terima suap, korupsi. Saya sendiri yang akan memborgolnya," ujar Nur Pamudji dalam sms-nya di Jakarta, Jumat 6 Desember 2013.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai mundurnya Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menjadi bukti ada masalah yang serius di Kementerian Negara BUMN (KemenegBUMN).
Anggota Komisi 7 DPR Satya W Yudha dari fraksi Golkar mengaku khawatir terdapat konflik kepentingan dalam kasus dugaan korupsi PLN yang sedang diproses Kejaksaan Agung. Keputusan mundur tersebut dinilai sangat meresahkan, karena memberikan pesan ada masalah serius yang mendesak Dirut PLN untuk mundur.
"Pak Dahlan harus menjelaskan secara resmi alasan mundurnya Nur Pamudji. Jangan sampai yang seharusnya membina PLN, justru lepas tangan," ujar Satya saat dihubungi kemarin.
(gpr)