Pertamina-PTTGC akan bangun komplek petrokimia kelas dunia
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) dan PTT Global Chemical Public Company Limited (PTTGC) menandatangani Manufacturing Joint Venture–Heads of Agreement untuk segera menetapkan final investment decision (FID) dari komplek petrokimia kelas dunia di Indonesia yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2018.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pengumuman ini merupakan bukti konkrit dari komitmen Pertamina terhadap rencana kolaborasi dan investasi yang mendapatkan prioritas utama perusahaan. Proyek ini merepresentasikan tonggak penting bagi strategi pengembangan bisnis hilir petrokimia Pertamina.
Oleh karena itu, Pertamina menghadirkan kondisi investasi yang terbaik untuk dikaji lebih jauh, seperti lokasi proyek yang dapat memberikan daya saing secara ekonomi kepada proyek melalui pengintegrasian dengan kilang, ketahanan pasokan dan infrastruktur dasar yang mendukung.
“Kami menyambut gembira untuk bekerja sama dengan PTTGC yang memiliki pengalaman komprehensif dari banyak kesuksesan yang telah diraih dalam bisnis chemicals. Keahlian dan kapabilitas PTTGC serta kesamaan kultur diantara Pertamina dan PTTGC merupakan hal paling berharga untuk kerja sama bisnis kedua perusahaan dalam membangun komplek petrokimia di Indonesia,” tutur Karen di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
President and CEO of PTTGC Bowon Vongsinudom mengatakan, sejak penandatanganan HoA pada April 2013 di Bangkok, pihaknya telah bekerja keras untuk menyelesaikan preliminary study dari proyek ini.
Komplek petrokimia ini termasuk di dalamnya unit cracker dan bisnis hilir terintegrasi lainnya, yang nantinya akan dibahas lebih lanjut untuk dapat menghasilkan nilai tambah melalui berbagai sinergi dan integrasi bisnis pada lokasi yang akan dipilih untuk memastikan keekonomian dan daya saing proyek yang tinggi.
“Untuk PTTGC, kerja sama ini merupakan strategi model kepemilikan yang tepat dengan pilihan mitra yang tepat, didesain untuk menangkap peluang pertumbuhan pada pusat ekonomi terbesar di antara negara-negara Asean Economic Contries(AEC)," ujar dia.
Dia menjelaskan, PTTGC menghadirkan pengetahuan dan pengalaman yang kuat akan industri, sedangkan Pertamina menfasilitasi akses-akses lokal. Kolaborasi ini akan menghadirkan potensi investasi yang sangat menjanjikan.
Sementara itu Vice President Corporate Pertamina Ali Mudakir menerangkan, pertamina dan PTTGC telah menargetkan studi kelayakan tuntas pada kuartal II/2014.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pengumuman ini merupakan bukti konkrit dari komitmen Pertamina terhadap rencana kolaborasi dan investasi yang mendapatkan prioritas utama perusahaan. Proyek ini merepresentasikan tonggak penting bagi strategi pengembangan bisnis hilir petrokimia Pertamina.
Oleh karena itu, Pertamina menghadirkan kondisi investasi yang terbaik untuk dikaji lebih jauh, seperti lokasi proyek yang dapat memberikan daya saing secara ekonomi kepada proyek melalui pengintegrasian dengan kilang, ketahanan pasokan dan infrastruktur dasar yang mendukung.
“Kami menyambut gembira untuk bekerja sama dengan PTTGC yang memiliki pengalaman komprehensif dari banyak kesuksesan yang telah diraih dalam bisnis chemicals. Keahlian dan kapabilitas PTTGC serta kesamaan kultur diantara Pertamina dan PTTGC merupakan hal paling berharga untuk kerja sama bisnis kedua perusahaan dalam membangun komplek petrokimia di Indonesia,” tutur Karen di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
President and CEO of PTTGC Bowon Vongsinudom mengatakan, sejak penandatanganan HoA pada April 2013 di Bangkok, pihaknya telah bekerja keras untuk menyelesaikan preliminary study dari proyek ini.
Komplek petrokimia ini termasuk di dalamnya unit cracker dan bisnis hilir terintegrasi lainnya, yang nantinya akan dibahas lebih lanjut untuk dapat menghasilkan nilai tambah melalui berbagai sinergi dan integrasi bisnis pada lokasi yang akan dipilih untuk memastikan keekonomian dan daya saing proyek yang tinggi.
“Untuk PTTGC, kerja sama ini merupakan strategi model kepemilikan yang tepat dengan pilihan mitra yang tepat, didesain untuk menangkap peluang pertumbuhan pada pusat ekonomi terbesar di antara negara-negara Asean Economic Contries(AEC)," ujar dia.
Dia menjelaskan, PTTGC menghadirkan pengetahuan dan pengalaman yang kuat akan industri, sedangkan Pertamina menfasilitasi akses-akses lokal. Kolaborasi ini akan menghadirkan potensi investasi yang sangat menjanjikan.
Sementara itu Vice President Corporate Pertamina Ali Mudakir menerangkan, pertamina dan PTTGC telah menargetkan studi kelayakan tuntas pada kuartal II/2014.
(rna)