MPMX berencana bangun 50 dealer mobil
A
A
A
Sindonews.com - Melihat tingginya potensi perkembangan bisnis konsumer otomotif di Indonesia yang sangat besar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) berencana membangun sebanyak 50 unit fasilitas dealership bisnis kendaraan roda empat melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPMAuto).
Direktur Utama MPMX, Koji Shima menerangkan, pengembangan bisnis kendaraan roda empat ini membuktikan kemampuan MPMX dalam melihat potensi pasar, khususnya kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah yang semakin meningkat terhadap kendaraan bermotor.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 6 persen per tahun dan peningkatan jumlah kelas menengah yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang (diproyeksikan akan mencapai 90 juta tahun 2030-Mckinsey Global Institute), bisnis MPMX memiliki magnitute luar biasa," katanya di JW Marriot, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Di Indonesia, kata dia, tingkat penetrasi industri otomotifnya masih rendah, baru sekitar 80 kendaraan per 1.000 orang. Padahal, di negara tetangga seperti Malaysia penetrasinya mencapai 330 per 1.000 orang.
Sementara, perusahaan riset global Frost and Sullivan dalam laporannya tahun 2013 memperkirakan permintaan otomotif Indonesia akan meningkat dua kali lipat menjadi 2,3 juta di 2019.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil nasional hingga Oktober 2013 sudah mencapai 1,02 juta unit. Sementara pada tahun lalu, penjualan mobil hingga akhir tahun mencapai 1,11 juta unit.
"Dengan perkembangan kelas menengah dan peningkatan daya beli menjadikan kebutuhan di sektor otomotif terus bertumbuh secara positif," papar dia.
Adapun jumlah dealer baru yang akan dibangun adalah sebanyak 50 unit. Di mana, sebagai langkah awalnya, perseroan siap menyuntikkan modal sebesar Rp175 miliar.
Untuk urusan biaya sendiri, perseroan akan memenuhinya dari dana sisa IPO yang belum terealisasi, yakni sebesar 13 persen yang semula seharusnya dipergunakan untuk ekspansi bisnis asuransi MPMX sebesar 7 persen dan kebutuhan modal kerja bisnis retail motor MPMX sebesar 6 persen.
Direktur Utama MPMX, Koji Shima menerangkan, pengembangan bisnis kendaraan roda empat ini membuktikan kemampuan MPMX dalam melihat potensi pasar, khususnya kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah yang semakin meningkat terhadap kendaraan bermotor.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 6 persen per tahun dan peningkatan jumlah kelas menengah yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang (diproyeksikan akan mencapai 90 juta tahun 2030-Mckinsey Global Institute), bisnis MPMX memiliki magnitute luar biasa," katanya di JW Marriot, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Di Indonesia, kata dia, tingkat penetrasi industri otomotifnya masih rendah, baru sekitar 80 kendaraan per 1.000 orang. Padahal, di negara tetangga seperti Malaysia penetrasinya mencapai 330 per 1.000 orang.
Sementara, perusahaan riset global Frost and Sullivan dalam laporannya tahun 2013 memperkirakan permintaan otomotif Indonesia akan meningkat dua kali lipat menjadi 2,3 juta di 2019.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil nasional hingga Oktober 2013 sudah mencapai 1,02 juta unit. Sementara pada tahun lalu, penjualan mobil hingga akhir tahun mencapai 1,11 juta unit.
"Dengan perkembangan kelas menengah dan peningkatan daya beli menjadikan kebutuhan di sektor otomotif terus bertumbuh secara positif," papar dia.
Adapun jumlah dealer baru yang akan dibangun adalah sebanyak 50 unit. Di mana, sebagai langkah awalnya, perseroan siap menyuntikkan modal sebesar Rp175 miliar.
Untuk urusan biaya sendiri, perseroan akan memenuhinya dari dana sisa IPO yang belum terealisasi, yakni sebesar 13 persen yang semula seharusnya dipergunakan untuk ekspansi bisnis asuransi MPMX sebesar 7 persen dan kebutuhan modal kerja bisnis retail motor MPMX sebesar 6 persen.
(izz)