Boediono minta BPJS Kesehatan waspadai serangan hacker
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden (Wapres), Boediono berharap dalam operasionalisasinya nanti, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mewaspadai serangan para peretas (hacker) di dunia maya.
Dia juga berharap PT Askes (Persero) dapat menyiapkan cadangan dari data-data seluruh masyarakat untuk mencegah serangan peretas-peretas tersebut. Tujuannya agar tidak merugikan masyarakat yang nantinya akan menggunakan layanan kesehatan.
"Harus ada sistem untuk menjaga security. Jadi kalau tiba-tiba ada serangan dari hacker cadangannya juga punya. Ini hal yang perlu dipikirkan," ujarnya di Gedung Askes, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Wapres juga melihat kerumitan yang luar biasa atas data-data serta sistem yang terangkum dalam BPJS Kesehatan ini, cukup canggih dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Dari koneksi daerahnya, pembuatan daftar peserta dan alokasinya, data medical record-nya, semua sangat canggih," lanjutnya.
Memang dia mengakui PT Askes yang nantinya akan menjadi badan hukum publik tersebut masih memerlukan tambahan pegawai untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Tetapi dengan kemampuan sistem yang memadai maka untuk sementara kemampuan tersebut dapat meng-cover kekurangan pegawai.
"Tambahan tenaga barangkali masih diperlukan tapi sistem yang ada di sini adalah nyawanya. Mungkin kita harus tambah back up manual terlabih dahulu," pungkas Boediono.
Dia juga berharap PT Askes (Persero) dapat menyiapkan cadangan dari data-data seluruh masyarakat untuk mencegah serangan peretas-peretas tersebut. Tujuannya agar tidak merugikan masyarakat yang nantinya akan menggunakan layanan kesehatan.
"Harus ada sistem untuk menjaga security. Jadi kalau tiba-tiba ada serangan dari hacker cadangannya juga punya. Ini hal yang perlu dipikirkan," ujarnya di Gedung Askes, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Wapres juga melihat kerumitan yang luar biasa atas data-data serta sistem yang terangkum dalam BPJS Kesehatan ini, cukup canggih dan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Dari koneksi daerahnya, pembuatan daftar peserta dan alokasinya, data medical record-nya, semua sangat canggih," lanjutnya.
Memang dia mengakui PT Askes yang nantinya akan menjadi badan hukum publik tersebut masih memerlukan tambahan pegawai untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Tetapi dengan kemampuan sistem yang memadai maka untuk sementara kemampuan tersebut dapat meng-cover kekurangan pegawai.
"Tambahan tenaga barangkali masih diperlukan tapi sistem yang ada di sini adalah nyawanya. Mungkin kita harus tambah back up manual terlabih dahulu," pungkas Boediono.
(izz)