Tunggu pengumuman BI, IHSG berpeluang menguat

Kamis, 12 Desember 2013 - 08:29 WIB
Tunggu pengumuman BI,...
Tunggu pengumuman BI, IHSG berpeluang menguat
A A A
Sindonews.com - Dalam perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada support 4.238-4.245 dan resistance 4.265-4.285. Menguat atau melemahnya IHSG diperkirakan bergantung pada hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menerangkan, IHSG masih membuka peluang menguat kendati lanjunya sempat terseok-seok. "IHSG pun berada di persimpangan jalan, dimana terbuka peluang kenaikan," kata dia, Kamis (12/12/2013).

Bila menilik laju IHSG pada perdagangan kemarin, tampak jelas bagaimana aksi profit taking mengubah arah IHSG menjadi melemah meskipun sempat mengalami kenaikan tipis. Aura profit taking mulai tampak sejak awal sesi 1 dan terus berlanjut hingga sesi sore dan bahkan sempat melewati target support 2 di level 4.246.

Kondisi ini terjadi berbarengan dengan pelemahan mayoritas bursa saham Asia dan kembalinya rupiah ke level Rp12.000an. Namun demikian, masih adanya aksi beli jelang menit-menit penutupan IHSG seiring dengan positifnya laju bursa saham Eropa membuat pelemahan menjadi berkurang meskipun belum dapat kembali bertengger di zona hijau.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.282,11 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.235,42 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4.271,74.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

"Laju IHSG meski melemah hingga sempat berada di dalam kisaran target support 4.218-4.246, namun dapat kembali berada di atas kisaran tersebut. Namun, hal tersebut sekaligus dapat diartikan bahwa IHSG dapat melanjutkan pelemahannya bila rilis BI Rate tidak sesuai dengan ekspektasi," ujar dia.

Dari luar negeri, seminggu jelang rapat FOMC telah membuat pelaku pasar dihinggapi rasa kekhawatiran akan hasil FOMC yang nantinya benar-benar akan mulai mengurangi stimulusnya. Aksi jual pun kembali terjadi yang salah satunya menerpa saham-saham pertambangan China yang dilanda aksi ambil untung.

Imbas keluarnya pelaku pasar dari pasar saham telah membuat nilai yen mengalami kenaikan dan saham-saham otomotif Jepang dan saham-saham lainnya yang berorientasi ekspor kembali diterpa pelemahan. Selain itu, adanya downgrade rekomendasi dari beberapa emiten juga turut memberikan sentimen negatif.

Meskipun rilis data-data ekonomi AS secara bertahap mulai menunjukkan adanya perbaikan, namun dengan adanya rencana pembahasan kembali anggaran AS terkait dengan automatic spending cuts dan fiscall cliff membuat pelaku pasar menahan diri dan berimbas pada pelemahan laju bursa saham AS.

Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah bursa saham AS mengalami kenaikan dalam beberapa hari kemarin.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6480 seconds (0.1#10.140)