Kadin imbau tenaga kerja tingkatkan kompetensi
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai, masalah perekonomian bukan hanya menyangkut mengenai pekerjaan dan penghidupan yang layak, tetapi juga produktifitas yang rendah, kompetensi, tingkat upah dan masalah ketenagakerjaan yang lainnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Soetrisno mengatakan, diperlukan langkah-langkah strategis yang harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia, seperti meningkatkan kompetensi.
"Standar kompetensi bagi dunia usaha atau industri sangat penting bagi peningkatan produktivitas dan daya saing," ujar Benny di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Dia juga mengatakan, relevansi sistem pendidikan merupakan hal yang harus segera dibenahi agar ketersediaan tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha.
"Yang terjadi jumlah pencari kerja lebih besar dari peluang kerja yang ada. Itu menimbulkan gap dengan kompetensi yang dibutuhkan pasar pekerja," ujarnya.
Data Kementerian Tanaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), menggambarkan bahwa struktur tenaga kerja Indonesia masih didominasi tenaga kerja berpendidikan rendah.
Dari seleruh jumlah angkatan kerja sebanyak 118,05 juta jiwa, 82,1 adalah lulusan SD, 3,87 juta lulusan SMP, 27,65 lulusan SMA, 13,54 juta lulusan SMK, 3,87 lulusan diploma, dan 8,17 juta lulusan sarjana.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Soetrisno mengatakan, diperlukan langkah-langkah strategis yang harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia, seperti meningkatkan kompetensi.
"Standar kompetensi bagi dunia usaha atau industri sangat penting bagi peningkatan produktivitas dan daya saing," ujar Benny di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Dia juga mengatakan, relevansi sistem pendidikan merupakan hal yang harus segera dibenahi agar ketersediaan tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha.
"Yang terjadi jumlah pencari kerja lebih besar dari peluang kerja yang ada. Itu menimbulkan gap dengan kompetensi yang dibutuhkan pasar pekerja," ujarnya.
Data Kementerian Tanaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), menggambarkan bahwa struktur tenaga kerja Indonesia masih didominasi tenaga kerja berpendidikan rendah.
Dari seleruh jumlah angkatan kerja sebanyak 118,05 juta jiwa, 82,1 adalah lulusan SD, 3,87 juta lulusan SMP, 27,65 lulusan SMA, 13,54 juta lulusan SMK, 3,87 lulusan diploma, dan 8,17 juta lulusan sarjana.
(izz)