Indo Straits proyeksi pendapatan 2013 susut 16%
A
A
A
Sindonews.com - PT Indo Straits Tbk (PTIS) memproyeksikan pendapatan hingga penghujung tahun ini akan susut sekitar 16,2 persen menjadi USD37,66 juta dari realisasi tahun lalu senilai USD44,93 juta.
Menurunnya pendapatan perusahaan karena menurunnya harga dan permintaan batu bara di pasar internasional, sehingga mempengaruhi lini bisnis jasa logistik kelautan perseroan.
"Jasa pendukug logistik kelautan mengalami penurunan sebesar 27 persen dari USD38,04 juta pada tahun 2012 menjadi USD27,91 juta pada tahun ini," kata Komisaris PT Indo Straits Dwi Suseno dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, jasa perekayasaan kelautan diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 41 persen pada tahun ini menjadi USD9,75 juta dari USD6,89 juta pada 2012.
Sementara EBITDA diproyeksi akan mengalami kenaikan sekitar 21 persen menjadi USD10,27 juta dari USD8,47 juta pada tahun 2012. Untuk marjin EBITDA, perseroan memprediksi akan mengalami kenaikan menjadi 27 persen pada tahun ini dari posisi tahun lalu sebesar 19 persen.
"Kenaikan EBITDA ini adalah pengukur perusahaan dalam melakukan investasi di tahun-tahun mendatang serta peningkatan pemasukan investasi," ujar dia.
Sementara laba bersih tahun ini diperkirakan turun 2 persen menjadi Rp4 juta. Sedangkan pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar USD4,08 juta.
Menurunnya pendapatan perusahaan karena menurunnya harga dan permintaan batu bara di pasar internasional, sehingga mempengaruhi lini bisnis jasa logistik kelautan perseroan.
"Jasa pendukug logistik kelautan mengalami penurunan sebesar 27 persen dari USD38,04 juta pada tahun 2012 menjadi USD27,91 juta pada tahun ini," kata Komisaris PT Indo Straits Dwi Suseno dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, jasa perekayasaan kelautan diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 41 persen pada tahun ini menjadi USD9,75 juta dari USD6,89 juta pada 2012.
Sementara EBITDA diproyeksi akan mengalami kenaikan sekitar 21 persen menjadi USD10,27 juta dari USD8,47 juta pada tahun 2012. Untuk marjin EBITDA, perseroan memprediksi akan mengalami kenaikan menjadi 27 persen pada tahun ini dari posisi tahun lalu sebesar 19 persen.
"Kenaikan EBITDA ini adalah pengukur perusahaan dalam melakukan investasi di tahun-tahun mendatang serta peningkatan pemasukan investasi," ujar dia.
Sementara laba bersih tahun ini diperkirakan turun 2 persen menjadi Rp4 juta. Sedangkan pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar USD4,08 juta.
(rna)