Inflasi di Spanyol November naik 0,3%
A
A
A
Sindonews.com - Inflasi di Spanyol pada November 2013 naik 0,3 persen, di tengah kekhawatiran deflasi bisa membuat pemulihan di beberapa negara Zona Euro terganggu.
Badan Statistik Nasional Spanyol, Insa mengatakan, kenaikan harga konsumen sebagian besar disebabkan biaya transportasi yang lebih tinggi diimbangi harga lebih rendah untuk makanan dan minuman.
Harmonisasi harga menunjukkan tingkat inflasi 0,2 persen, dibandingkan dengan tingkat negatif dari 0,1 persen pada Oktober.
Bank-bank sentral dan pembuat kebijakan menganggap deflasi sebagai periode penurunan harga dengan keprihatinan mendalam karena dapat menggerakkan gelombang dari penurunan permintaan, meningkatnya pengangguran dan pelemahan permintaan lebih lanjut.
Bank Sentral Eropa (ECB) mendefinisikan stabilitas harga seperti kenaikan hanya di bawah 2,0 persen pada tolak ukur inflasi yang harmonis.
Ketua ECB Mario Draghi memperingatkan pada bulan lalu, bahwa Zona Euro mungkin menghadapi inflasi rendah yang berkepanjangan, tetapi dirinya tidak melihat deflasi.
Spanyol, ekonomi terbesar keempat Zona Euro, terakhir melihat deflasi pada 2009, ketika harga jatuh selama 8 bulan berturut-turut. Negara ini muncul dari resesi pada kuartal ketiga 2013, dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang dipimpin ekspor hanya 0,1 persen, tapi tingkat pengangguran tetap pada 26 persen.
Pemerintah konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy memprediksi pertumbuhan ekonomi moderat sebesar 0,7 persen pada 2014 .
Badan Statistik Nasional Spanyol, Insa mengatakan, kenaikan harga konsumen sebagian besar disebabkan biaya transportasi yang lebih tinggi diimbangi harga lebih rendah untuk makanan dan minuman.
Harmonisasi harga menunjukkan tingkat inflasi 0,2 persen, dibandingkan dengan tingkat negatif dari 0,1 persen pada Oktober.
Bank-bank sentral dan pembuat kebijakan menganggap deflasi sebagai periode penurunan harga dengan keprihatinan mendalam karena dapat menggerakkan gelombang dari penurunan permintaan, meningkatnya pengangguran dan pelemahan permintaan lebih lanjut.
Bank Sentral Eropa (ECB) mendefinisikan stabilitas harga seperti kenaikan hanya di bawah 2,0 persen pada tolak ukur inflasi yang harmonis.
Ketua ECB Mario Draghi memperingatkan pada bulan lalu, bahwa Zona Euro mungkin menghadapi inflasi rendah yang berkepanjangan, tetapi dirinya tidak melihat deflasi.
Spanyol, ekonomi terbesar keempat Zona Euro, terakhir melihat deflasi pada 2009, ketika harga jatuh selama 8 bulan berturut-turut. Negara ini muncul dari resesi pada kuartal ketiga 2013, dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang dipimpin ekspor hanya 0,1 persen, tapi tingkat pengangguran tetap pada 26 persen.
Pemerintah konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy memprediksi pertumbuhan ekonomi moderat sebesar 0,7 persen pada 2014 .
(dmd)