Perkuat posisi, META masuki bisnis menara telekomunikasi

Selasa, 17 Desember 2013 - 18:43 WIB
Perkuat posisi, META masuki bisnis menara telekomunikasi
Perkuat posisi, META masuki bisnis menara telekomunikasi
A A A
Sindonews.com - Sebagai bagian dari visi perseroan dalam rangka menjadi perusahaan infrastruktur terkemuka di Indonesia, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) terus berupaya mewujudkan komitmennya untuk memperluas kehadirannya di sektor infrastruktur menara telekomunikasi dan sektor terkait lainnya.

Demi mencapai tujuannya, META hari ini mengumumkan aksi korporasi terbaru untuk mengakuisisi saham mayoritas di PT Tara Cell Intrabuana (TowerCo), melalui anak perusahaannya, PT Telekom Infranusantara (TI).

TI telah menandatangani perjanjian berlangganan dengan TowerCo pada tanggal 13 Desember 2013 dengan nilai transaksi sebesar Rp598 miliar.

TowerCo adalah perusahaan menara telekomunikasi independen Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatera, Jawa dan pulau Batam.

"Terlepas dari nilai valuasinya yang menarik, akuisisi TowerCo adalah langkah yang sangat strategis untuk memperkuat bisnis infrastruktur kami dalam rangka meningkatkan net present value Nusantara Infrastructure dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pemegang saham kami," ujar General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawati dalam siaran persnya, Selasa (17/12/2013).

Dengan demikian hal itu akan memperkuat posisi kami sebagai perusahaan investasi terkemuka pada sektor infrastruktur yang terintegrasi di Indonesia," sambungnya.

Dengan akuisisi saham mayoritas di TowerCo, TI dapat mengkonsolidasikan menara telekomunikasi TowerCo serta fasilitas pendukung lainnya yang akan meningkatkan pendapatan terkonsolidasi META.

Akuisisi TowerCo tersebut juga semakin memperluas ruang lingkup perseroan terhadap sektor-sektor dengan potensi serta prospek pertumbuhan yang luar biasa, mengingat penetrasi data seluler yang rendah (17 persen pada 2012) dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya (Malaysia 66 persen dan Singapura 74 persen di tahun yang sama).

Berdasarkan penelitian terbaru dari MarkPlus Insight 2013, persaingan di industri telekomunikasi di era layanan data, pertumbuhan penggunaan layanan internet melalui ponsel telah mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam lalu lintas data seluler.

Diperkirakan lalu lintas data seluler akan tumbuh secara eksponensial sebesar 66 persen mulai 2012-2017, terutama didorong oleh data streaming dan persyaratan data virtual pada layanan cloud melalui smartphone atau perangkat lainnya.

"Tren masa depan dalam bisnis telekomunikasi adalah peningkatan layanan terfokus, terutama pada data seluler. Pemain Telco akan lebih agresif dalam memberikan penawaran yang lebih bervariasi pada layanan internet seluler untuk menarik dan meningkatkan memperbesar loyalitas pelanggan," jelas Deden.

Deden menambahkan, hal ini membutuhkan dukungan infrastruktur lebih untuk meningkatkan dan memperbesar cakupan jaringan di mana penyedia jasa menara telekomunikasi akan memainkan peranan besar.

"Dengan demikian, kami percaya bahwa dengan masuk ke sektor infrastruktur menara telekomunikasi akan memberikan manfaat yang signifikan dan nilai tambah bagi bisnis dan pemangku kepentingan kami," pungkas Deden.

Akuisisi ini akan mendiversifikasi dan memperkuat sektor yang sudah ada di META, yang terdiri dari empat pilar bisnis yang kuat termasuk kepemilikan dan pengelolaan jalan tol (Jakarta dan Makassar), pelabuhan, air dan generator dari energi terbarukan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6104 seconds (0.1#10.140)