IKM tahu-tempe di Salatiga terima bantuan kedelai
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 242 industri kecil menengah tahu dan tempe menerima bantuan kedelai dari Pemerintah Kota Salatiga. Setiap IKM menerima jatah sebanyak 30-50 kilogram (kg) kedelai.
Bantuan akan diberikan pada Kamis (19/12) dan Jumat (20/12) di Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) di Jalan Pemotongan.
Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga, Sri Danujo mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk membantu kesulitan para perajin tahu dan tempe skala kecil dalam mendapatkan bahan baku akibat fluktuasi harga kedelai beberapa waktu lalu.
"Kami berharap, bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para perajin tempe tahu dalam mendapatkan bahan baku," katanya, Rabu (18/12/2013).
Dia menyatakan, fluktuasi harga kedelai beberapa waktu lalu membuat IKM tahu tempe di Salatiga kolaps. Bahkan ada beberapa IKM yang tidak mampu membeli bahan baku lantaran harga kedelai sudah tidak terjangkau.
"Beberapa bulan lalu harga kedelai mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga tersebut berdampak negatif pada kelangsungan IKM tempe tahu. Atas dasar itu, kami membuat program berupa bantuan kedelai untuk IKM tempe tahu agar usaha mereka bisa tetap berjalan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pada September harga kedelai di Salatiga menembus Rp9.500 per kg. Kenaikkan harga tersebut membuat sejumlah IKM tempe tahu di Salatiga berhenti beroperasional karena tidak mampu membeli bahan baku.
Sementara, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyatakan, pihaknya mendukung langkah Disperindagkop dan UMKM dalam membantu perajin tempe tahu yang terkena dampak kenaikkan harga kedelai. Pemkot Salatiga juga telah menyiapkan anggaran untuk menggeliatkan pertumbuhan UMKM di Salatiga.
"Anggaran sudah siap, tinggal dikucurkan saja. Yang jelas, kami siap membantu pelaku usaha kecil yang sedang mengalami kesulitan," pungkasnya.
Bantuan akan diberikan pada Kamis (19/12) dan Jumat (20/12) di Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) di Jalan Pemotongan.
Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga, Sri Danujo mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk membantu kesulitan para perajin tahu dan tempe skala kecil dalam mendapatkan bahan baku akibat fluktuasi harga kedelai beberapa waktu lalu.
"Kami berharap, bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para perajin tempe tahu dalam mendapatkan bahan baku," katanya, Rabu (18/12/2013).
Dia menyatakan, fluktuasi harga kedelai beberapa waktu lalu membuat IKM tahu tempe di Salatiga kolaps. Bahkan ada beberapa IKM yang tidak mampu membeli bahan baku lantaran harga kedelai sudah tidak terjangkau.
"Beberapa bulan lalu harga kedelai mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga tersebut berdampak negatif pada kelangsungan IKM tempe tahu. Atas dasar itu, kami membuat program berupa bantuan kedelai untuk IKM tempe tahu agar usaha mereka bisa tetap berjalan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pada September harga kedelai di Salatiga menembus Rp9.500 per kg. Kenaikkan harga tersebut membuat sejumlah IKM tempe tahu di Salatiga berhenti beroperasional karena tidak mampu membeli bahan baku.
Sementara, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyatakan, pihaknya mendukung langkah Disperindagkop dan UMKM dalam membantu perajin tempe tahu yang terkena dampak kenaikkan harga kedelai. Pemkot Salatiga juga telah menyiapkan anggaran untuk menggeliatkan pertumbuhan UMKM di Salatiga.
"Anggaran sudah siap, tinggal dikucurkan saja. Yang jelas, kami siap membantu pelaku usaha kecil yang sedang mengalami kesulitan," pungkasnya.
(izz)