ABM Investama dapat pinjaman USD450 juta

Rabu, 18 Desember 2013 - 18:52 WIB
ABM Investama dapat...
ABM Investama dapat pinjaman USD450 juta
A A A
Sindonews.com - PT ABM Investama Tbk (ABMM) mendapatkan pinjaman sampai dengan USD450 juta. Pinjaman bertenor lima tahun tersebut berasal dari Grup OCBC (OCBC Bank Singapore dan PT Bank OCBC NISP Tbk), DBS Bank Singapore, PT Bank ANZ Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT ABM Investama Tbk, Andi Djajanegara mengatakan, pinjaman tersebut untuk meningkatkan efisiensi biaya pendanaan dalam mempersiapkan pertumbuhan anak-anak perusahaannya.

"Konsolidasi pendanaan ini akan meningkatkan kemampuan ABMM dalam memperkuat arus kas, di mana strategi ini akan meningkatkan solvabilitas perusahaan sekaligus mengurangi eksposur kami terhadap risiko liabilitas,” kata Andi dalam siaran persnya, Rabu (18/12/2013).

Dia mengungkap, pinjaman itu sangat menguntungkan karena selain tingkat bunga yang rendah, perseroan juga mendapatkan grace period selama 2 tahun pertama. “Sehingga akan mengurangi beban biaya dan menghemat arus kas untuk tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.

Posisi kas perseroan pada kuartal III/2013 berada di USD88,02 juta. Ditambah dengan aset keuangan lancar lainnya sebesar USD36,42 juta memberikan rasio likuiditas perseroan sebesar 1,13 kali.

Arus kas dari aktivitas operasional positif USD89,12 juta, tumbuh jauh lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yang negatif USD5,24 juta. Sedangkan arus kas dari penerimaan pelanggan naik 4,7 persen menjadi USD612,13 juta dari sebelumnya USD584,84 juta.

Hal ini meningkatkan kas yang diperoleh dari operasi menjadi sebesar USD125,11 juta dari sebelumnya USD26,99 juta.

Sementara itu, arus kas dari aktivitas operasional ini masih lebih besar daripada arus kas yang dibutuhkan untuk aktivitas investasi, yang sebesar USD70,15 juta.

Tercatat, pendapatan ABMM juga turun tipis 8,5 persen menjadi USD599,64 juta pada kuartal III/2013 dari periode yang sama tahun sebelumnya di USD655,34 juta.

Laba bersih ABMM yang diatribusikan kepada pemegang saham turun 14,05 persen menjadi USD 16,4 juta dari USD19,08 juta. Namun perusahaan energi terintegrasi ini masih mencatatkan pendapatan yang cukup stabil. “Penurunan ini disebabkan penurunan harga komoditi tambang batu bara,” tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0845 seconds (0.1#10.140)