Jumlah pengangguran di Sleman tercatat 6,74%

Rabu, 18 Desember 2013 - 19:12 WIB
Jumlah pengangguran di Sleman tercatat 6,74%
Jumlah pengangguran di Sleman tercatat 6,74%
A A A
Sindonews.com - Data Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman mencatat, jumlah pengangguran di Sleman masih tinggi. Dari 560.375 angkatan kerja, 37.754 atau 6,74 persen di antaranya tercatat sebagai pengagguran. Tidak tersedianya lapangan kerja serta link and match ditengarai menjadi penyebab utamanya.

Kepala Dinskersos Sleman Untoro Budiharjo mengakui angka pengangguran di Sleman masih tinggi. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan guna mengurangai angka pengangguran tersebut. Satu di antaranya melalui layanan bursa kerja online (BKOL) dan pelatihan di balai latihan kerja (BLK).

Menurur Untoro, layanan BKOL sangat penting, terutama untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang lowongan kerja, bukan hanya di Sleman atau DIY namun juga di seluruh Indonesia. Sehingga dengan mengakses ini, warga bisa mengetahui lapangan kerja apa saja yang tersedia.

“Masyarakat selama ini belum banyak yang tahu, harus mencari lowongan kerja dimana dan sebagainya,” ungkap Untoro usai peresmian layanan AK1 di Disnakersos setempat, Rabu (18/12/2013).

Untoro menjelaskan, untuk BKOL sendiri, ada program jemput bola dengan mobil, yaitu mobil pasar kerja keliling (Sarkeling). Namun begitu, untuk sementara belum dapat menjangkau ke semua daerah.

Selain keterbatasan armada, sebab baru memiliki satu mobil, untuk prioritasnya masih ditujukan ke SMK. Sebab SMK konsepnya setelah lulus tidak melanjutkan studi, namun cenderung kerja.

“Namun bukan berarti hanya SMK saja, tapi bisa juga ke masyarakat yang membutuhkan sepanjang mereka membutuhkan,” papar mantan kepala dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Sleman ini.

Selain itu, masih tingginya pengangguran ini karena tidak ada link and match, yaitu antara kebutuhan dan potensi yang ada tidak sesuai. Misalnya yang dibutuhkan spesifikasinya seperti ini, namun yang ada masih di bawah standar. Sehingga perlu ada peningkatan, salah satunya dengan memberikan pelatihan di BLK.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7429 seconds (0.1#10.140)