Mercedes akan tingkatkan produksi hingga 1,49 juta unit
A
A
A
Sindonews.com - Mercedes Benz akan meningkatkan produksi hingga lebih dari 1,49 juta mobil mewah tahun ini, sebagai rekor baru mengingatk permintaan yang kuat.
Seperti dikutip dari Inautonews, Kamis (19/12/2013), Direktur Produksi Mercedes benz, Andreas Renschler mengumumkan bahwa Daimler berniat untuk berinvestasi sebesar 2 miliar euro pada dua tahun ke depan untuk menambah jaringan produksi. Hal ini karena ingin menggelar model baru dengan cepat secara global.
Setelah peluncuran S-Class pada akhir Juli, Daimler berencana untuk terus tumbuh dengan penawaran menarik. "Dan akan mampu mengakomodasi permintaan berkat fleksibilitas yang tinggi," ujar Renschler.
"Untuk pertama kalinya kita membuat model dalam waktu enam bulan di empat negara yaitu Jerman, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan China," imbuh dia.
Untuk memastikan kualitas baru C-Class di tiga lokasi asing, pabrik Daimler di Bremen akan menetapkan standar, sehingga Jerman tetap menjadi pusat dari jaringan produksi global.
Namun, pabrik-pabrik domestik juga harus menyesuaikan diri dengan perubahan. "Memproduksi di Jerman biasanya lebih mahal. Kita harus membuat untuk dalam kualitas dan efisiensi," ujarf Renschler seraya mengatakan, di masa depan, Daimler harus bereaksi lebih fleksibel terhadap fluktuasi pasar.
Seperti dikutip dari Inautonews, Kamis (19/12/2013), Direktur Produksi Mercedes benz, Andreas Renschler mengumumkan bahwa Daimler berniat untuk berinvestasi sebesar 2 miliar euro pada dua tahun ke depan untuk menambah jaringan produksi. Hal ini karena ingin menggelar model baru dengan cepat secara global.
Setelah peluncuran S-Class pada akhir Juli, Daimler berencana untuk terus tumbuh dengan penawaran menarik. "Dan akan mampu mengakomodasi permintaan berkat fleksibilitas yang tinggi," ujar Renschler.
"Untuk pertama kalinya kita membuat model dalam waktu enam bulan di empat negara yaitu Jerman, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan China," imbuh dia.
Untuk memastikan kualitas baru C-Class di tiga lokasi asing, pabrik Daimler di Bremen akan menetapkan standar, sehingga Jerman tetap menjadi pusat dari jaringan produksi global.
Namun, pabrik-pabrik domestik juga harus menyesuaikan diri dengan perubahan. "Memproduksi di Jerman biasanya lebih mahal. Kita harus membuat untuk dalam kualitas dan efisiensi," ujarf Renschler seraya mengatakan, di masa depan, Daimler harus bereaksi lebih fleksibel terhadap fluktuasi pasar.
(izz)