Bosowa manfaatkan peluang distribusi LPG di KTI

Sabtu, 21 Desember 2013 - 18:55 WIB
Bosowa manfaatkan peluang distribusi LPG di KTI
Bosowa manfaatkan peluang distribusi LPG di KTI
A A A
Sindonews.com - Bosowa Corporation memperluas ekspansi bisnis dengan memasuki industri hilir minyak dan gas (Migas). Melalui anak perusahaan PT Bosowa Duta Energasindo, terminal Liquid Propane Gas (LPG) berhasil dioperasikan.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin) MS Hidayat mengatakan, kehadiran terminal tersebut merupakan wujud nyata Bosowa untuk memanfaatkan peluang distribusi LPG di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Kehadiran terminal berkapasitas 10.000 metrik ton ini, Menperin yakini akan mampu mendorong percepatan industri di KTI. Selain mampu memasok untuk pulau Sulawesi dan pulau-pulau terpencil, juga mampu menjangkau Papua dan Papua Barat yang saat ini sedang dipacu untuk terus berkembang.

“Pendirian terminal LPG ini akan memberi muti player efek terutama mendorong perekonomian Indonesia timur. Kebutuhan gas juga terus meningkat baik kebutuhan rumah tangga tetapi juga industri,” ungkap Hidayat usai meresmikan pengoperasian terminal LPG Bosowa, Sabtu (21/12/2013).

Terminal LPG di atas lahan empat hekter itu menelan investasi senilai USD70 juta atau setara Rp857,5 miliar. Terminal ini telah dilengkapi truk pengangkut dan dermaga yang mampu disandari kapal-kapal besar.

Adapun kemampuan mendistribusikan LPG hingga 2.000 metrik ton per hari dan diklaim sudah mampu memenuhi kebutuhan elpiji di Sulawesi Selatan, yang hanya 700 metrik ton per hari.

Dia berharap, langkah Bosowa dapat diikuti perusahaan lain untuk melakukan investasi di sektor serupa, mengingat Indonesia timur masih membutuhkan sampai 10.000 metrik ton lagi.

“Tendernya kan kita lakukan secara terbuka. Peluang masih terbuka, termasuk kalau Bosowa kembali mau menambah kapasitas,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Bosowa Erwin Aksa mengungkapkan, dengan masuknya Bosowa di LPG terminal, merupakan langkah awal untuk bergerak di sektor hilir migas. Bukan hanya LPG tetapi industri berbasis gas, kimia, pupuk, distribusi gas dan LNG.

“Ini rencana kami ke depan karena sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan ekonomi kita. Dan, dari terminal LPG ini mendongkrak Rp1,5 triliun aset Bosowa dari target Rp15 triliun pada akhir tahun,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9102 seconds (0.1#10.140)