SoftBank akan akuisisi T-Mobile
A
A
A
Sindonews.com - SoftBank Jepang berencana meng-akuisisi T-Mobile AS melalui anak perusahaannya Sprint dalam sebuah langkah yang akan menciptakan operator seluler terbesar kedua di dunia, dalam pendapatan setelah China Mobile.
Dilansir dari AFP, Rabu (25/12/2013), harian bisnis Nikkei menyebutkan SoftBank berniat membeli saham mayoritas operator nirkabel terbesar keempat di AS itu pada awal 2014, dalam transaksi dengan perkiraan harga lebih dari 2 triliun yen (USD19 miliar).
Proses ini dalam tahap pembicaraan akhir dengan perusahaan induk T-Mobile, Deutsche Telekom Jerman, kata Nikkei, mengutip sumber anonim yang dekat dengan masalah tersebut. Namun, SoftBank menolak mengomentari laporan itu.
Menurut Nikkei, pembelian itu akan meningkatkan pendapatan tahunan SoftBank grup dari operasi mobile sebesar USD69,4 miliar, menjadikannya operator terbesar kedua dunia setelah China Mobile yang memiliki USD90,4 miliar.
SoftBank awalnya membayangkan swap saham, tetapi menambah penawaran tender dan transaksi lain dalam daftar pilihan, karena Deutsche Telekom lebih suka transaksi tunai.
Mereka juga telah memulai pembicaraan dengan lembaga keuangan AS untuk pinjaman dana biaya kesepakatan.
SoftBank berupaya bersaing lebih baik dengan dua raksasa AS, Verizon dan AT&T dengan mengintegrasikan T-Mobile serta Sprint untuk menambah kekuatan perusahaan yang kini memiliki sekitar 100 juta pelanggan.
Dalam prosesnya, kesepakatan itu membutuhkan persetujuan dari Komisi Komunikasi Federal AS dan Departemen Kehakiman.
Sebelumnya, operator seluler nomor tiga AS, Sprint, pada Juli, menutup kesepakatan dengan SoftBank dalam pengambilan saham pengendali senilai USD21,6 miliar, sebagai akuisisi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Jepang di luar negeri.
Dilansir dari AFP, Rabu (25/12/2013), harian bisnis Nikkei menyebutkan SoftBank berniat membeli saham mayoritas operator nirkabel terbesar keempat di AS itu pada awal 2014, dalam transaksi dengan perkiraan harga lebih dari 2 triliun yen (USD19 miliar).
Proses ini dalam tahap pembicaraan akhir dengan perusahaan induk T-Mobile, Deutsche Telekom Jerman, kata Nikkei, mengutip sumber anonim yang dekat dengan masalah tersebut. Namun, SoftBank menolak mengomentari laporan itu.
Menurut Nikkei, pembelian itu akan meningkatkan pendapatan tahunan SoftBank grup dari operasi mobile sebesar USD69,4 miliar, menjadikannya operator terbesar kedua dunia setelah China Mobile yang memiliki USD90,4 miliar.
SoftBank awalnya membayangkan swap saham, tetapi menambah penawaran tender dan transaksi lain dalam daftar pilihan, karena Deutsche Telekom lebih suka transaksi tunai.
Mereka juga telah memulai pembicaraan dengan lembaga keuangan AS untuk pinjaman dana biaya kesepakatan.
SoftBank berupaya bersaing lebih baik dengan dua raksasa AS, Verizon dan AT&T dengan mengintegrasikan T-Mobile serta Sprint untuk menambah kekuatan perusahaan yang kini memiliki sekitar 100 juta pelanggan.
Dalam prosesnya, kesepakatan itu membutuhkan persetujuan dari Komisi Komunikasi Federal AS dan Departemen Kehakiman.
Sebelumnya, operator seluler nomor tiga AS, Sprint, pada Juli, menutup kesepakatan dengan SoftBank dalam pengambilan saham pengendali senilai USD21,6 miliar, sebagai akuisisi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Jepang di luar negeri.
(dmd)