Perbankan di DIY 2013 tumbuh melambat
A
A
A
Sindonews.com - Perekonomian domestik yang agak tertekan mulai memberikan dampak pada kegiatan usaha perbankan DIY yang menunjukkan perkembangan yang sedikit melambat.
Sampai akhir Oktober 2013 penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit tumbuh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012. DPK yang dihimpun perbankan sampai Oktober 2013 hanya meningkat 11,27 persen (ytd) dengan outstanding Rp38,81 triliun.
"Padahal capaian periode waktu yang sama tahun sebelumnya yang meningkat 15,37 persen (ytd)," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Djoko Raharto, Jumat (27/12/2013).
Menurut dia, penghimpunan DPK tersebut, lonjakan tertinggi terjadi pada jenis simpanan deposito yang mencapai 19,26 persen (ytd) menjadi Rp13,37 triliun. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga deposito sejalan dengan kenaikan BI Rate.
"Sedangkan simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, masing-masing hanya meningkat 8,02 persen (ytd) dan 5,47 persen (ytd)," imbuh Djoko.
Djoko menambahkan, di sisi kredit, outstanding kredit yang disalurkan perbankan sampai akhir Oktober 2013 sebesar Rp25,24 triliun, naik 15,59 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2012. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang naik 16,67 persen (ytd).
Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada kredit konsumsi dan modal kerja. Pada Oktober 2013 kedua skim kredit ini masing-masing hanya tumbuh 7,46 persen (ytd) dan 10,27 persen (ytd), di bawah pertumbuhan pada Oktober 2012 yang masing-masing mencapai 13,01 persen (ytd) dan 16,42 persen (ytd).
"Perlambatan tersebut cukup wajar mengingat ekspansi perekonomian pada saat ini agak melambat karena perekonomian sedang mengalami sedikit tekanan," kata Djoko.
Sampai akhir Oktober 2013 penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit tumbuh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2012. DPK yang dihimpun perbankan sampai Oktober 2013 hanya meningkat 11,27 persen (ytd) dengan outstanding Rp38,81 triliun.
"Padahal capaian periode waktu yang sama tahun sebelumnya yang meningkat 15,37 persen (ytd)," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Djoko Raharto, Jumat (27/12/2013).
Menurut dia, penghimpunan DPK tersebut, lonjakan tertinggi terjadi pada jenis simpanan deposito yang mencapai 19,26 persen (ytd) menjadi Rp13,37 triliun. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga deposito sejalan dengan kenaikan BI Rate.
"Sedangkan simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, masing-masing hanya meningkat 8,02 persen (ytd) dan 5,47 persen (ytd)," imbuh Djoko.
Djoko menambahkan, di sisi kredit, outstanding kredit yang disalurkan perbankan sampai akhir Oktober 2013 sebesar Rp25,24 triliun, naik 15,59 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2012. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang naik 16,67 persen (ytd).
Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada kredit konsumsi dan modal kerja. Pada Oktober 2013 kedua skim kredit ini masing-masing hanya tumbuh 7,46 persen (ytd) dan 10,27 persen (ytd), di bawah pertumbuhan pada Oktober 2012 yang masing-masing mencapai 13,01 persen (ytd) dan 16,42 persen (ytd).
"Perlambatan tersebut cukup wajar mengingat ekspansi perekonomian pada saat ini agak melambat karena perekonomian sedang mengalami sedikit tekanan," kata Djoko.
(gpr)