Cabai teropong di Salatiga tembus Rp30.000/Kg

Jum'at, 27 Desember 2013 - 12:33 WIB
Cabai teropong di Salatiga...
Cabai teropong di Salatiga tembus Rp30.000/Kg
A A A
Sindonews.com - Harga cabai jenis teropong di Salatiga mengalami kenaikan cukup signifikan. Saat ini, harga cabai tersebut di sejumlah pasar menembus Rp30.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp20.000 per kg.

Menurut salah seorang pedagang cabai di Pasar Raya II Salatiga Kusminah, kenaikan harga cabai terjadi sejak pekan lalu. Ini terjadi lantaran permintaan konsumen meningkat, sementara pasokan dari petani minim.

"Naiknya tidak tanggung-tanggung. Langsung naik Rp10.000 per kg dan masih bertahan hingga sekarang," katanya, Jumat (27/12/2013).

Dia menjelaskan, minimya pasokan cabai di pasaran karena banyak petani mengalami gagal panen akibat curah hujan tinggi, sehingga stok cabai di pasaran menipis dan harga jual langsung melonjak menyusul tingginya permintaan konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kalau barang sedikit, permintaan banyak, otomatis harga akan naik. Ini sudah lazim," ujar dia.

Dari pantauan di beberapa pasar di Salatiga, harga sayur-mayur juga mengalami kenaikan. Misalnya, harga wortel naik dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kg, tomat dari Rp6.000 menjadi Rp10.000 per kg.

Sementara kentang dari sebelumnya Rp6.000, saat ini menjadi Rp7.000 per kg. Sedangkan harga bawang merah dari Rp20.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg.

Diprediksi harga sayur-mayur akan terus mengalami kenaikan karena banyak petani gagal panen. Terlebih menjelang Tahun Baru, permintaan sayur-mayur meningkat sehingga akan berpengaruh pada harga jual.

Menurut pedagang sayur mayur di Pasar Raya I Salatiga Mutiah, peningkatan permintaan sayur-mayur karena pada bulan ini banyak warga di Salatiga dan sekitarnya yang menggelar hajatan Safaran dan merti (bersih) desa, sehingga permintaan sayur-mayur meningkat tajam.

"Perayaan saparan sudah menjadi tradisi, sehingga pada bulan Safar banyak warga yang membutuhkan sayur-mayur dalam jumlah banyak untuk keperluan hajatan. Ini menjadi salah satu penyebab kenaikan harga sayur mayur," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7022 seconds (0.1#10.140)