Stok daging dan telur di Kaltim aman

Senin, 30 Desember 2013 - 15:40 WIB
Stok daging dan telur...
Stok daging dan telur di Kaltim aman
A A A
Sindonews.com - Permintaan kebutuhan masyarakat jelang perayaan hari besar seperti Natal dan Tahun Baru terus meningkat. Salah satunya daging yang selalu mengalami peningkatan saat ada perayaan.

Untuk menghadapi hal itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah mengambil kebijakan untuk memenuhi kebutuhan daging saat perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Tidak hanya kebutuhan daging sapi, pemerintah juga berupaya menjaga pasokan daging kambing dan ayam.

"Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan daging, persediaan terhadap komoditi daging akan dilebihkan dari kebutuhan. Kebutuhan 6.124 ton tapi kita sediakan sebesar 6.954 ton. Untuk telur kita siapkan sekitar 16.000 ton," kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim, Dadang Sudarya, Senin (30/12/2013).

Dia merinci, untuk kebutuhan daging sapi, yakni 3.125 ekor setara daging 594 ton, disediakan sebanyak 4.168 ekor atau setara daging 792 ton. Kambing sesuai kebutuhan sebanyak 2.750 ekor atau setara daging 151 ton disediakan 3.201 ekor atau setara 176 ton daging kambing.

Sementara, untuk ayam potong kebutuhan sebanyak 4.439.000 ekor atau setara 5.327 ton daging ayam, namun yang disediakan sebesar 4.940 ekor atau setara 5.928 ton daging ayam. Daging beku sebanyak 58,25 ton dari kebutuhan sebesar 52.60 ton.

Telur ayam, Kaltim membutuhkan 14.605, namun yang disediakan mencapai 16.000 ton. Karena produksi telur ayam lokal Kaltim belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, sekitar 40 persen telur ayam didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Untuk kebutuhan daging juga diperhitungkan masih kurang dari produksi lokal. Karena itu, pemerintah daerah akan memasok kebutuhan daging sapi dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Kebutuhan impor sapi dari daerah lain mencapai 70 persen.

"Pasokan lokal kita masih kurang baik telur ayam maupun sapi. Sehingga masih harus mendatangkan dari luar Kaltim. Demikian halnya dengan Kambing yang harus didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan sekitar 56 persen," ujar Dadang.

Dengan stok yang diperbanyak dari kebutuhan, diharapkan tidak ada kekhawatiran masyarakat soal kebutuhan daging dan telur. Selain itu, masyarakat juga tak perlu kahawatir soal harga karena kondisi masih stabil di pasaran.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0684 seconds (0.1#10.140)