Soal posisi IHSG, OJK: market yang menentukan
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantah anggapan yang menyebutkan keterlambatan OJK dalam melakukan penyelamatan sebagai biang keladi yang menyebabkan pertumbuhan pasar modal Indonesia tercatat minus pada penutupan perdagangan tahun ini.
"Kalau dikatakan kami terlambat menyelamatkan, itu tidak demikian. Pengawas hanya mengawasi sesuai ketentuan yang berlaku. Jadi, semua ini market yang menentukan," kata Kepala Eksekutif bidang Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2013).
Nurhaida menjelaskan, pergerakan IHSG tidak ditentukan oleh regulator, sehingga menurutnya tidak tepat bila dikatakan ada keterlambatan dalam melakukan langkah penyelamatan yang diambil OJK.
"Kalau pengawas, tugasnya hanya mengawasi. Saya juga tanya dengan regulator di Singapura, kalau kondisi ini apa yang bisa dilakukan, tidak bisa lakukan apa-apa karena sesuai dengan market," ujar dia.
Nurhaida mengakui, memang gejolak perekonomian global dan domestik telah memberikan tekanan signifikan terhadap kinerja pasar modal Indonesia di 2013.
"Kalau di Asean, kinerja pasar modal yang positif per 27 Desember 2013 hanya Malaysia (KLCI) yang tumbuh 11,13 persen dan Filipina (PSEI) 0,49 persen. Indonesia minus karena adanya tekanan yang signifikan dari kondisi global dan domestik," tutur dia.
"Kalau dikatakan kami terlambat menyelamatkan, itu tidak demikian. Pengawas hanya mengawasi sesuai ketentuan yang berlaku. Jadi, semua ini market yang menentukan," kata Kepala Eksekutif bidang Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2013).
Nurhaida menjelaskan, pergerakan IHSG tidak ditentukan oleh regulator, sehingga menurutnya tidak tepat bila dikatakan ada keterlambatan dalam melakukan langkah penyelamatan yang diambil OJK.
"Kalau pengawas, tugasnya hanya mengawasi. Saya juga tanya dengan regulator di Singapura, kalau kondisi ini apa yang bisa dilakukan, tidak bisa lakukan apa-apa karena sesuai dengan market," ujar dia.
Nurhaida mengakui, memang gejolak perekonomian global dan domestik telah memberikan tekanan signifikan terhadap kinerja pasar modal Indonesia di 2013.
"Kalau di Asean, kinerja pasar modal yang positif per 27 Desember 2013 hanya Malaysia (KLCI) yang tumbuh 11,13 persen dan Filipina (PSEI) 0,49 persen. Indonesia minus karena adanya tekanan yang signifikan dari kondisi global dan domestik," tutur dia.
(rna)