Kegiatan dunia usaha di Sulsel meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Kegiatan usaha di Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkirakan terus bertumbuh. Optimisme pelaku usaha ini seiring dengan akses perbankan yang cukup mudah dan menjadi sentimen positif.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana mengatakan, di triwulan IV ini, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) diproyeksikan tumbuh 38,31 persen.
Secara umum permintaan masih akan menjadi tumpuan untuk meningkatkan kegiatan usaha di samping beberapa faktor lain. Misalnya situasi pasar membaik, kualitas barang/jasa meningkat, panen berhasil, portofolio perusahaan bertambah, bahan baku bertambah, pendapatan bunga kredit meningkat dan profit margin yang naik.
"Kontribusi peningkatan kegiatan dunia usaha diperkirakan masih berasal dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan nilai SBT sebesar 31,24 persen. Sementara, dari sisi harga jual pada triwulan IV juga diprediksi meningkat sebesar 42,27 persen," ungkapnya kepada Koran Sindo, Senin (30/12/2013).
Causa Iman mengatakan, situasi bisnis enam bulaan mendatang akan membaik dari kondisi saat ini. Peningkatannya diprediksi mencapai 42,05 persen. Salah satunya karena akses kredit yang masih mudah diakses.
Menurutnya, hanya 37,5 persen responden yang menyatakan sulit karena persayaratan kredit yang dinilai terlalu rumit di sektor bangunan, suku bunga tinggi di sektor pertanian dan ketersediaan jaminaan oleh sektor industri pengolahan.
"Pada triwulan III, sebagian besar sektor ekonomi menunjukkan peningkatan usaha. Berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI Wilayah 1 Sulampua, penyumbang terbesar SBT masih di sektor pertanian 29,59 persen, disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran yang meningkat 1,24 persen," jelasnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana mengatakan, di triwulan IV ini, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) diproyeksikan tumbuh 38,31 persen.
Secara umum permintaan masih akan menjadi tumpuan untuk meningkatkan kegiatan usaha di samping beberapa faktor lain. Misalnya situasi pasar membaik, kualitas barang/jasa meningkat, panen berhasil, portofolio perusahaan bertambah, bahan baku bertambah, pendapatan bunga kredit meningkat dan profit margin yang naik.
"Kontribusi peningkatan kegiatan dunia usaha diperkirakan masih berasal dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan nilai SBT sebesar 31,24 persen. Sementara, dari sisi harga jual pada triwulan IV juga diprediksi meningkat sebesar 42,27 persen," ungkapnya kepada Koran Sindo, Senin (30/12/2013).
Causa Iman mengatakan, situasi bisnis enam bulaan mendatang akan membaik dari kondisi saat ini. Peningkatannya diprediksi mencapai 42,05 persen. Salah satunya karena akses kredit yang masih mudah diakses.
Menurutnya, hanya 37,5 persen responden yang menyatakan sulit karena persayaratan kredit yang dinilai terlalu rumit di sektor bangunan, suku bunga tinggi di sektor pertanian dan ketersediaan jaminaan oleh sektor industri pengolahan.
"Pada triwulan III, sebagian besar sektor ekonomi menunjukkan peningkatan usaha. Berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI Wilayah 1 Sulampua, penyumbang terbesar SBT masih di sektor pertanian 29,59 persen, disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran yang meningkat 1,24 persen," jelasnya.
(izz)