ESDM targetkan 200 titik bor air tanah
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan setiap tahunnya dapat mengebor air bawah tanah di sekira 200 titik sumber mata air di seluruh Indonesia.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, 200 titik itu tersebar di beberapa daerah dan Bali setidaknya ada sekira 15 titik. Lima belas titik air bawah tanah itu tersebar di Kabupaten Klungkung, Gianyar, Bangli dan Buleleng.
"Saat ini sedang disurvei jika ada titik-titik air di tanah akan kita bor, di Karangasem sedang dikaji," jelas Jero usai peresmian pemanfaatan air bersih pengeboran air tanah dalam di Desa Tiyingan, Kabupaten Klungkung, Bali, Senin (30/12/2013).
Beberapa titik sumber mata air bawah tanah yang tengah dikaji seperti di Jembrana, Tabanan dan Badung.
Sebagaimana diketahui, bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Air di bawah tanah harus, untuk rakyat dan ESDM punya kemampuan dengan melakukan pengeboran titik air untuk 200 desa di Tanah Air di setiap tahunnya.
Diakui Jero, banyaknya daerah yang meminta agar dilakukan pengeboran terkendala pada kemampuan ESDM yang setiap tahunnya hanya mampu untuk melayani 200 desa. "Kita akan prioritaskan daerah-daerah yang sulit air, belum lama di JAwa Barat dan Flores," sebutnya.
Saat ini, ESDM sedikitnya telah melakukan pengeboran di 1.044 titik sumur bor air di seluruh Indonesia sejak tujuh tahun terakhir. Jero menyebutkan, untuk satu titik sumur bor dapat melayani sekira 1800 warga yang semuanya tergantung pada debit airnya.
Pemerintah akan terus mencari titik air di daerah yang sulit air untuk kemudian di bor sehingga masyarakat jangan sampai kekurangan air bersih karena hal itu akan menyulitkan kehidupan mereka.
Diakuinya, sejauh ini belum ada peran swasta belum ada yang tertarik untuk program tersebut. Namun pihaknya membuka pintu bagi swasta buntuk berperan serta lewat corporate social resnponsibility (CSR) masing-masing.
Menurut penelitian Badan Geologi, sumur bor itu berasal dari hutan sehingga cukup sebagai cadangan hingga di masa mendatang.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, 200 titik itu tersebar di beberapa daerah dan Bali setidaknya ada sekira 15 titik. Lima belas titik air bawah tanah itu tersebar di Kabupaten Klungkung, Gianyar, Bangli dan Buleleng.
"Saat ini sedang disurvei jika ada titik-titik air di tanah akan kita bor, di Karangasem sedang dikaji," jelas Jero usai peresmian pemanfaatan air bersih pengeboran air tanah dalam di Desa Tiyingan, Kabupaten Klungkung, Bali, Senin (30/12/2013).
Beberapa titik sumber mata air bawah tanah yang tengah dikaji seperti di Jembrana, Tabanan dan Badung.
Sebagaimana diketahui, bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Air di bawah tanah harus, untuk rakyat dan ESDM punya kemampuan dengan melakukan pengeboran titik air untuk 200 desa di Tanah Air di setiap tahunnya.
Diakui Jero, banyaknya daerah yang meminta agar dilakukan pengeboran terkendala pada kemampuan ESDM yang setiap tahunnya hanya mampu untuk melayani 200 desa. "Kita akan prioritaskan daerah-daerah yang sulit air, belum lama di JAwa Barat dan Flores," sebutnya.
Saat ini, ESDM sedikitnya telah melakukan pengeboran di 1.044 titik sumur bor air di seluruh Indonesia sejak tujuh tahun terakhir. Jero menyebutkan, untuk satu titik sumur bor dapat melayani sekira 1800 warga yang semuanya tergantung pada debit airnya.
Pemerintah akan terus mencari titik air di daerah yang sulit air untuk kemudian di bor sehingga masyarakat jangan sampai kekurangan air bersih karena hal itu akan menyulitkan kehidupan mereka.
Diakuinya, sejauh ini belum ada peran swasta belum ada yang tertarik untuk program tersebut. Namun pihaknya membuka pintu bagi swasta buntuk berperan serta lewat corporate social resnponsibility (CSR) masing-masing.
Menurut penelitian Badan Geologi, sumur bor itu berasal dari hutan sehingga cukup sebagai cadangan hingga di masa mendatang.
(gpr)