Ini tantangan kegiatan usaha migas 2014
A
A
A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatatkan adanya sejumlah tantangan yang akan mewarnai kegiatan usaha hulu migas di Tanah Air sepanjang tahun 2014.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 ditargetkan lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 7.175 juta british thermal unit per hari (BBTUD). Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan negara dari penjualan migas tersebut sebanyak USD30,6 miliar.
Target produksi migas dari pemerintah lebih tinggi ketimbang hasil pembahasan WP&B 2014 yang memperkirakan lifting minyak sebesar 804.000 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.853 BBTUD.
“Gap target produksi ini menjadi tantangan industri migas pada tahun 2014,” kata kata Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J. Widjonarko dalam rilisnya, Rabu (1/1/2014).
SKK Migas menyiapkan beberapa langkah untuk menyiasati tantangan yang dihadapi. Pertama, mengatasi masalah gangguan operasi dengan mengurangi kegagalan operasi produksi dan pengeboran untuk mendapat tambahan produksi dan fasilitasi penyelesaian masalah proyek.
Kedua, mengurangi penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown). Langkah yang dilakukan, lantara lain evaluasi detail atas rencana pemeliharaan fasilitas produksi dan meningkatkan pengawasan fasilitas produksi.
Kemudian, mengatasi decline rate yang tajam dengan memastikan jadwal pengeboran sumur pengembangan tepat waktu dan optimalisasi proses pengembangan.
Keempat, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perizinan. Caranya, SKK Migas akan terlibat langsung dalam proses pembebasan lahan, jadwal pembebasan lahan diupayakan tepat waktu serta mengupayakan dan mendorong terus penyelesaian Service Level Agreement (SLA) terkait perizinan.
Terakhir, mengatasi kendala pengadaan dengan pemutakhiran proses bisnis dalam proses pengadaan dan meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola yang baik.
“Jika langkah-langkah tersebut berjalan baik, ditambah upaya kontraktor mengoptimalkan produksi minyak di sejumlah lapangan, mudah-mudahan produksi minyak berada dikisaran 830.000-840.000 barel per hari,” tutur Widjonarko.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 ditargetkan lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 7.175 juta british thermal unit per hari (BBTUD). Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan negara dari penjualan migas tersebut sebanyak USD30,6 miliar.
Target produksi migas dari pemerintah lebih tinggi ketimbang hasil pembahasan WP&B 2014 yang memperkirakan lifting minyak sebesar 804.000 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.853 BBTUD.
“Gap target produksi ini menjadi tantangan industri migas pada tahun 2014,” kata kata Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J. Widjonarko dalam rilisnya, Rabu (1/1/2014).
SKK Migas menyiapkan beberapa langkah untuk menyiasati tantangan yang dihadapi. Pertama, mengatasi masalah gangguan operasi dengan mengurangi kegagalan operasi produksi dan pengeboran untuk mendapat tambahan produksi dan fasilitasi penyelesaian masalah proyek.
Kedua, mengurangi penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown). Langkah yang dilakukan, lantara lain evaluasi detail atas rencana pemeliharaan fasilitas produksi dan meningkatkan pengawasan fasilitas produksi.
Kemudian, mengatasi decline rate yang tajam dengan memastikan jadwal pengeboran sumur pengembangan tepat waktu dan optimalisasi proses pengembangan.
Keempat, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perizinan. Caranya, SKK Migas akan terlibat langsung dalam proses pembebasan lahan, jadwal pembebasan lahan diupayakan tepat waktu serta mengupayakan dan mendorong terus penyelesaian Service Level Agreement (SLA) terkait perizinan.
Terakhir, mengatasi kendala pengadaan dengan pemutakhiran proses bisnis dalam proses pengadaan dan meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola yang baik.
“Jika langkah-langkah tersebut berjalan baik, ditambah upaya kontraktor mengoptimalkan produksi minyak di sejumlah lapangan, mudah-mudahan produksi minyak berada dikisaran 830.000-840.000 barel per hari,” tutur Widjonarko.
(rna)