Produsen ban dunia gunakan karet PTPN IX

Rabu, 01 Januari 2014 - 18:17 WIB
Produsen ban dunia gunakan karet PTPN IX
Produsen ban dunia gunakan karet PTPN IX
A A A
Sindonews.com - Indonesia menjadi negara penghasil karet terbesar nomor dua di dunia setelah Thailand. Bahkan produksi karet di Kebun Kerjoarum-Batujamus, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) digunakan oleh Bridgestone dan Michelin.

Hasil karet di kebun tersebut beberapa tahun belakangan banyak mengekspor karet ke China. Di mana China saat ini merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi cukup pesat. Banyak mendirikan pabrik dan industri baru, sehingga membutuhkan pasokan karet yang cukup besar.

Sinder Kepala PTPN IX Kebun Kerjoarum-Batujamus, Karanganyar, Setiadi mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, produk karet asal PTPN IX Kebun Kerjoarum-Batujamus sudah diekspor ke China.

"Dalam kurun waktu lima tahun ini, 45 persen hasil karet dari sini diekspor ke China, setelah itu baru India, Amerika, dan Eropa," kata Setiadi, Rabu (1/1/2014).

Total luas lahan karet dari PTPN IX mencapai 3.989 hektare (ha), seluas 2.200 ha berada di wilayah Kabupaten Karanganyar, meliputi Kecamatan Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Karangpandan, dan Mojogedang. Luas 800 ha di Sukoharjo dan sisanya di Sragen.

"Jumlah tenaga kerja PTPN IX sekitat 2.000 orang yang setiap hari bekerja memproduksi karet. Masih ditambah tenaga kerja lain yang sifatnya tambahan atau insidental," terangnya.

Dia menuturkan, jenis karet yang dihasilkan PTPN IX berupa rubber smoked sheet, yang banyak digunakan bahan baku pembuat ban berbagai kendaraan. Termasuk ban yang dipakai untuk ajang balapan mobil Formula 1.

Bahkan produsen ban terkenal dunia, yakni Bridgestone dan Michelin setiap tahunnya datang langsung ke pabrik PTPN IX. Mereka mengecek langsung kualitas produksi karet PTPN IX yang sudah mendunia dan telah mengantongi sertifikat ISO.

"Tiap tahun perwakilan dari Bridgestone dan Michelin yang berkantor di Singapura, selalu datang untuk mengecek langsung proses produksi, mulai dari penyadapan karet hingga proses pengolahan di pabrik," ungkap Setiadi.

Selain diekspor ke berbagai negara, sebanyak 15 persen produk karet yang dihasilkan yang berupa brown crepe juga diserap oleh pasar dalam negeri.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4178 seconds (0.1#10.140)