Rupiah terpuruk, harga elektronik akan naik 5-10%
A
A
A
Sindonews.com - Awal 2014 ditandai dengan kenaikan sejumlah harga produk elektronik. Kenaikan ini terjadi sebagai dampak melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Operational Director Superstore Global Elektronik Semarrang, Gouw Ivan Siswanto mengatakan, kenaikan harga akan terjadi pada seluruh merek elektronik ternama. Apalagi, komponen produk elektronik mayoritas masih dibeli secara impor dengan kurs dolar AS.
Merek-merek elektronik sudah mulai menyiapkan formulasi harga terbarunya yang akan diterapkan di 2014. Kenaikan harga diprediksi akan terjadi di kisaran 5-10 persen.
Meski akan ada kenaikan harga elektronik, namun Global Elektronik masih akan tetap memberlakukan harga lama selama pameran HomeTech 2013 yang diperpajang hingga 14 Januari 2014. "Promo ini berlaku serentak di empat toko Global Elektronik Semarang," ujarnya, rabu (1/1/2014).
Menurutnya, selama masa perpanjangan pameran oleh penyelenggara dijamin harga tidak naik. Selisih harga promo dan harga naik bisa terpaut 20 persen, dan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membeli elektronik.
Senior Branch Manager Sharp, Anton menyatakan, produk dari Sharp akan naik bulan ini sekitar 5 persen. Dengan kenaikan harga tersebut, maka akan memengaruhi penjualan.
Dia mengakui, masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi penyebab utama kenaikan harga elektronik. "Semua merek elektornik akan naik, karena memang nilai tukar rupiah terhadap dolar masih lemah," kata dia.
Namun, meski penjualan akan mengalami penurunan, namun beberapa produk diprediksi akan tetap memberikan kontribusi besar dalam penjualan. Produk tersebut adalah produk-produk rumah tangga, seperti kulkas, mesin cuci, dan AC kemudian disusul televisi LED.
"Sharp mengandalkan mesin cuci, AC, dan kulkas untuk mendongkrak penjualan. Karena kami yakin produk rumah tangga ini masih akan menujukan peningkatan penjualan," pungkasnya.
Operational Director Superstore Global Elektronik Semarrang, Gouw Ivan Siswanto mengatakan, kenaikan harga akan terjadi pada seluruh merek elektronik ternama. Apalagi, komponen produk elektronik mayoritas masih dibeli secara impor dengan kurs dolar AS.
Merek-merek elektronik sudah mulai menyiapkan formulasi harga terbarunya yang akan diterapkan di 2014. Kenaikan harga diprediksi akan terjadi di kisaran 5-10 persen.
Meski akan ada kenaikan harga elektronik, namun Global Elektronik masih akan tetap memberlakukan harga lama selama pameran HomeTech 2013 yang diperpajang hingga 14 Januari 2014. "Promo ini berlaku serentak di empat toko Global Elektronik Semarang," ujarnya, rabu (1/1/2014).
Menurutnya, selama masa perpanjangan pameran oleh penyelenggara dijamin harga tidak naik. Selisih harga promo dan harga naik bisa terpaut 20 persen, dan sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membeli elektronik.
Senior Branch Manager Sharp, Anton menyatakan, produk dari Sharp akan naik bulan ini sekitar 5 persen. Dengan kenaikan harga tersebut, maka akan memengaruhi penjualan.
Dia mengakui, masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi penyebab utama kenaikan harga elektronik. "Semua merek elektornik akan naik, karena memang nilai tukar rupiah terhadap dolar masih lemah," kata dia.
Namun, meski penjualan akan mengalami penurunan, namun beberapa produk diprediksi akan tetap memberikan kontribusi besar dalam penjualan. Produk tersebut adalah produk-produk rumah tangga, seperti kulkas, mesin cuci, dan AC kemudian disusul televisi LED.
"Sharp mengandalkan mesin cuci, AC, dan kulkas untuk mendongkrak penjualan. Karena kami yakin produk rumah tangga ini masih akan menujukan peningkatan penjualan," pungkasnya.
(izz)