Kenaikan harga elpiji 12 kg picu migrasi ke 3 kg

Kamis, 02 Januari 2014 - 16:25 WIB
Kenaikan harga elpiji...
Kenaikan harga elpiji 12 kg picu migrasi ke 3 kg
A A A
Sindonews.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesi (YLKI) menilai kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram (kg) oleh PT Pertamina (Persero) akan mendorong konsumen migrasi ke elpiji subsdsi 3 kg, sehingga berpotensi meningkatkan tindakan pengoplosan yang merugikan negara.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta Pertamina dan pemerintah mengantisipasi kebijakan tersebut dengan memperketat pengawasan harga elpiji kemasan 12 kg. Pasalnya, kenaikan harga elpiji 12 kg akan memicu disparitas yang jauh dengan harga elpiji bersubsidi kemasan 3 kg.

“Masyarakat akan mencari harga yang murah, sehingga timbul pengopolosan yang 3 kg. Perpindahan konsumen elpiji 12 kg ke 3 kg tidak terelakan lagi,” kata dia di Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Dengan demikian, solusinya adalah pendistribusian elpiji bersubsidi harus tertutup, sehingga benar-benar mengatur agar tidak terjadi migrasi dan benar-benar digunakan oleh orang yang berhak mendapatkannya.

Namun jika tidak ada antisipasi dari pemerintah dan Pertamina mengenai kenaikan harga elpiji 12 kg, maka berpotensi merugikan negara karena dana yang digelontorkan untuk elpiji kemasan 3 kg akan semakin besar.

“Karena dengan kenaikan harga Rp100.000 lebih membuat pelanggan elpiji 12 kg semakin turun. Pemerintah kemudian harus menambah subsidi 3 kg,” kata dia.

Mengantisipasi hal itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, telah mengembangkan sistem monitoring penyaluran elpiji kemasan 3kg dengan nama SIMOL3K. Implementasi SIMOL3K telah dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia sejak Desember 2013.

“Sistem ini bertujuan untuk memonitor penyaluran elpiji 3kg hingga level pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya. Namun, dukungan pemerintah tetap diharapkan melalui penerapan sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg serta penerbitan ketentuan yang membatasi jenis konsumen yang berhak untuk menggunakan elpiji 3 kg,” tutur dia.

Sekedar informasi, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 pukul 00.00, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0721 seconds (0.1#10.140)