Neraca dagang surplus, rupiah berakhir menguat
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sore ini terapresiasi, seiring menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir sesi perdagangan hari pertama tahun ini.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg ditutup pada level Rp12.160 per USD. Posisi ini terapresiasi 11 poin dibanding penutupan perdagangan akhir tahun lalu di level Rp12.171 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.135 per USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp12.105 per USD dan terlemah di level Rp12.259 per USD.
Data yahoofinance menunjukkan rupiah di level Rp12.164 per USD, dengan kisaran harian Rp12.162-12.216 per USD. Posisi hari ini menguat 25 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp12.189 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat rupiah sore ini di level Rp12.166 per USD. Posisi ini menguat 22 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.188 per USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini di level Rp12.242 per USD atau terdepresiasi 53 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp12.189 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, posisi rupiah pada awal 2014 didukung surplusnya neraca perdagangan Indonesia bulan November sebesar USD776,8 juta atau naik USD734,4 juta dari bulan sebelumnya USD42,4 juta.
"Rilis data neraca perdagangan Indonesia hari ini oleh BPS memberikan dampak positif bagi pergerakan rupiah," kata dia, Kamis (2/1/2014).
Sentimen positif tersebut di tengah tekanan sentimen global, terutama Amerika Serikat (AS) dan inflasi Indonesia 2013 yang melesat menjadi 8,38 persen.
Adapun IHSG sore ini menguat 53,09 poin atau 1,24 persen ke level 4.327,27. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp3,25 triliun dengan 3,24 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp336,95 miliar.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg ditutup pada level Rp12.160 per USD. Posisi ini terapresiasi 11 poin dibanding penutupan perdagangan akhir tahun lalu di level Rp12.171 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.135 per USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp12.105 per USD dan terlemah di level Rp12.259 per USD.
Data yahoofinance menunjukkan rupiah di level Rp12.164 per USD, dengan kisaran harian Rp12.162-12.216 per USD. Posisi hari ini menguat 25 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp12.189 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas juga mencatat rupiah sore ini di level Rp12.166 per USD. Posisi ini menguat 22 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.188 per USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini di level Rp12.242 per USD atau terdepresiasi 53 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp12.189 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, posisi rupiah pada awal 2014 didukung surplusnya neraca perdagangan Indonesia bulan November sebesar USD776,8 juta atau naik USD734,4 juta dari bulan sebelumnya USD42,4 juta.
"Rilis data neraca perdagangan Indonesia hari ini oleh BPS memberikan dampak positif bagi pergerakan rupiah," kata dia, Kamis (2/1/2014).
Sentimen positif tersebut di tengah tekanan sentimen global, terutama Amerika Serikat (AS) dan inflasi Indonesia 2013 yang melesat menjadi 8,38 persen.
Adapun IHSG sore ini menguat 53,09 poin atau 1,24 persen ke level 4.327,27. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp3,25 triliun dengan 3,24 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp336,95 miliar.
(rna)