Pembelian tiket KA eksternal ditargetkan naik 80%
A
A
A
Sindonews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon menargetkan peningkatan pembelian tiket eksternal atau di luar stasiun hingga 80 persen pasca launching fasilitas Cetak Tiket Mandiri (CTM) atau self service ticketing, per 1 Januari 2014.
Kepala Daop 3 Cirebon Wawan Ariyanto menyebutkan, sejauh ini pembelian tiket di stasiun berkisar 50 persen dari total penjualan. Tak heran, antrian penumpang yang hendak membeli tiket tercipta di loket-loket stasiun.
"Selama ini tren antrian di loket stasiun berupa penukaran struk. Makanya kami harap pembelian tiket di luar stasiun meningkat 80 persen dari total penjualan setelah fasilitas CTM tersedia di stasiun," kata dia, Jumat (3/1/2014).
CTM, jelas dia, membuat para calon penumpang tidak perlu berlama-lama antri di loket stasiun hanya untuk mencetak satu tiket. Dengan kata lain, calon penumpang yang membeli tiket online atau melalui gerai minimarket akan lebih mudah memperoleh penukaran tiket.
Calon penumpang yang telah melakukan transaksi dan telah memperoleh struk pemesanan, dapat menukarnya dengan lembar tiket KA yang dicetak sendiri di CTM oleh yang bersangkutan. Calon penumpang cukup mendatangi CTM di stasiun dan memasukkan kode booking serta nomor
identitas/KTP, untuk kemudian mencetak tiket sendiri.
Di Daop 3 Cirebon sendiri telah disediakan lima unit CTM. Dua unit di antaranya ditempatkan di Stasiun Kejaksan Cirebon, dua unit lain di Stasiun Prujakan, dan satu unit lagi di Stasiun Jatibarang Indramayu.
Fasilitas CTM dikatakan dia, disediakan pula di Daop lain di luar Daop 3 Cirebon. "Pada hari pertama CTM dioperasikan, sudah mencetak sampai 150 tiket," ujar dia.
CTM beroperasi 24 jam. Sejauh ini, penyediaan CTM tambahan akan dipertimbangkan sesuai perkembangan. Sementara, salah seorang calon penumpang asal Cirebon tujuan Jakarta, Dedi Sumantri, 34, menyambut baik ketersediaan fasilitas CTM.
"Biasanya kan harus antri di loket stasiun untuk menukar tiket. Dengan CTM, tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri," tutur dia.
Kepala Daop 3 Cirebon Wawan Ariyanto menyebutkan, sejauh ini pembelian tiket di stasiun berkisar 50 persen dari total penjualan. Tak heran, antrian penumpang yang hendak membeli tiket tercipta di loket-loket stasiun.
"Selama ini tren antrian di loket stasiun berupa penukaran struk. Makanya kami harap pembelian tiket di luar stasiun meningkat 80 persen dari total penjualan setelah fasilitas CTM tersedia di stasiun," kata dia, Jumat (3/1/2014).
CTM, jelas dia, membuat para calon penumpang tidak perlu berlama-lama antri di loket stasiun hanya untuk mencetak satu tiket. Dengan kata lain, calon penumpang yang membeli tiket online atau melalui gerai minimarket akan lebih mudah memperoleh penukaran tiket.
Calon penumpang yang telah melakukan transaksi dan telah memperoleh struk pemesanan, dapat menukarnya dengan lembar tiket KA yang dicetak sendiri di CTM oleh yang bersangkutan. Calon penumpang cukup mendatangi CTM di stasiun dan memasukkan kode booking serta nomor
identitas/KTP, untuk kemudian mencetak tiket sendiri.
Di Daop 3 Cirebon sendiri telah disediakan lima unit CTM. Dua unit di antaranya ditempatkan di Stasiun Kejaksan Cirebon, dua unit lain di Stasiun Prujakan, dan satu unit lagi di Stasiun Jatibarang Indramayu.
Fasilitas CTM dikatakan dia, disediakan pula di Daop lain di luar Daop 3 Cirebon. "Pada hari pertama CTM dioperasikan, sudah mencetak sampai 150 tiket," ujar dia.
CTM beroperasi 24 jam. Sejauh ini, penyediaan CTM tambahan akan dipertimbangkan sesuai perkembangan. Sementara, salah seorang calon penumpang asal Cirebon tujuan Jakarta, Dedi Sumantri, 34, menyambut baik ketersediaan fasilitas CTM.
"Biasanya kan harus antri di loket stasiun untuk menukar tiket. Dengan CTM, tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri," tutur dia.
(gpr)