Pemerintah pangkas target produksi batu bara 2014
A
A
A
Sindonews.com - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan target produksi batu bara nasional pada 2014 menjadi 400 juta ton dari realisasi produksi 2013 sebesar 421 juta ton.
"Kami menggunakan metode konservatif, sehingga target produksi batu bara nasional sekitar 400 juta ton," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Minerba Kementerian ESDM Sukhyar di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Turunya target produksi tahun ini, diakui Sukhyar lantaran saat ini penyerapan batu bara oleh industri dalam negeri masih sangat minim bila dibanding dengan besarnya jumlah produksi yang dilakukan sepanjang tahun.
"Sebanyak 421 juta ton itu angka final saat ini, realisasi produksi dari PKB2B dan IUP. Itu angka yang udah masuk sampai saat ini per tanggal hari ini (Jumat). Sementara serapan industri dalam negerinya baru 20 persen, selebihnya masih kebanyakan ekspor," tutur dia.
Sebagai konsekuensinya, maka langkah pengurangan ini harus dilakukan. Di sisi lain, sebagai konsekuensi dari langkah tersebut, maka kebutuhan batu bara dalam negeri di tahun 2014 juga akan ditingkatkan.
"Kebutuhan batu bara nasional di tahun 2013 sebesar 72 juta ton atau 20 persen dari produksi nasional. Di tahun 2014, kebutuhan dalam negeri diperkirakan mencapai 95,5 juta ton atau meningkat 25 persen karena pertumbuhan industri dan kebutuhan listrik, pembangunan smelter, semen, tekstil dan pabrik kertas," tutur dia.
Sebagai informasi, dari catatan yang disampaikan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, sebagian besar produksi batu bara nasional masih diserap oleh industri luar negeri, seperti China dan India.
"Di Indonesia itu, batu bara adalah sumber energi yang banyak dan mudah diperoleh, sehingga produksi dan permintaannya harus dikendalikan agar tidak banyak keluar," ujar dia.
"Kami menggunakan metode konservatif, sehingga target produksi batu bara nasional sekitar 400 juta ton," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Minerba Kementerian ESDM Sukhyar di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Turunya target produksi tahun ini, diakui Sukhyar lantaran saat ini penyerapan batu bara oleh industri dalam negeri masih sangat minim bila dibanding dengan besarnya jumlah produksi yang dilakukan sepanjang tahun.
"Sebanyak 421 juta ton itu angka final saat ini, realisasi produksi dari PKB2B dan IUP. Itu angka yang udah masuk sampai saat ini per tanggal hari ini (Jumat). Sementara serapan industri dalam negerinya baru 20 persen, selebihnya masih kebanyakan ekspor," tutur dia.
Sebagai konsekuensinya, maka langkah pengurangan ini harus dilakukan. Di sisi lain, sebagai konsekuensi dari langkah tersebut, maka kebutuhan batu bara dalam negeri di tahun 2014 juga akan ditingkatkan.
"Kebutuhan batu bara nasional di tahun 2013 sebesar 72 juta ton atau 20 persen dari produksi nasional. Di tahun 2014, kebutuhan dalam negeri diperkirakan mencapai 95,5 juta ton atau meningkat 25 persen karena pertumbuhan industri dan kebutuhan listrik, pembangunan smelter, semen, tekstil dan pabrik kertas," tutur dia.
Sebagai informasi, dari catatan yang disampaikan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, sebagian besar produksi batu bara nasional masih diserap oleh industri luar negeri, seperti China dan India.
"Di Indonesia itu, batu bara adalah sumber energi yang banyak dan mudah diperoleh, sehingga produksi dan permintaannya harus dikendalikan agar tidak banyak keluar," ujar dia.
(rna)