Gita soroti perdagangan otomotif dengan Thailand
Gita soroti perdagangan otomotif dengan Thailand
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan memberikan catatan mengenai defisit perdagangan Indonesia dengan beberapa negara ASEAN, terutama dengan Thailand dan Singapura.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah defisit dengan Thailand pada November, di mana neraca perdagangan Indonesia dengan negara Gajah Putih tersebut berujung defisit USD342,7 juta atau USD5,13 miliar sepanjang 2013.
"Thailand ini defisitnya karena importasi otomotif dan hortikultura. Ini seharusnya bisa kita atasi, terutama untuk buah-buahan," ujar Gita di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1/2013).
Sementara, meski secara umum neraca perdagangan non migas Indonesia dengan Singapura sebesar USD81 juta pada November, namun meningkatnya impor migas dari Singapura menyumbang impor keseluruhan Januari-November meningkat menjadi 5,63 persen atau menjadi USD25,8 miliar.
"Singapura juga kritikal karena minyak. Ini bagaimana kita tekan importasi minyak, kalau lifting kita enggak meningkat maka enggak akan bisa ditekan importasinya," jelasnya.
Namun, Gita tetap percaya diri, bahwa Indonesia dapat memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 walaupun masih memiliki defisit perdagangan dengan tetangganya. "Kalau hitungannya non migas kan hanya dengan Thailand saja defisitnya dan ini bisa dikendalikan," pungkas Mendag.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah defisit dengan Thailand pada November, di mana neraca perdagangan Indonesia dengan negara Gajah Putih tersebut berujung defisit USD342,7 juta atau USD5,13 miliar sepanjang 2013.
"Thailand ini defisitnya karena importasi otomotif dan hortikultura. Ini seharusnya bisa kita atasi, terutama untuk buah-buahan," ujar Gita di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1/2013).
Sementara, meski secara umum neraca perdagangan non migas Indonesia dengan Singapura sebesar USD81 juta pada November, namun meningkatnya impor migas dari Singapura menyumbang impor keseluruhan Januari-November meningkat menjadi 5,63 persen atau menjadi USD25,8 miliar.
"Singapura juga kritikal karena minyak. Ini bagaimana kita tekan importasi minyak, kalau lifting kita enggak meningkat maka enggak akan bisa ditekan importasinya," jelasnya.
Namun, Gita tetap percaya diri, bahwa Indonesia dapat memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 walaupun masih memiliki defisit perdagangan dengan tetangganya. "Kalau hitungannya non migas kan hanya dengan Thailand saja defisitnya dan ini bisa dikendalikan," pungkas Mendag.
(izz)
Explore More